“Kelemahan pelaku usaha mikro kecil (UMK) di Kota Yogyakarta adalah membuat kemasan produk dan mengemas produknya dalam kemasan yang baik. Pelatihan ini pun permintaan dari mereka,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kemasan dan cara mengemas yang baik tersebut akan sangat mendukung pemasaran produk UMK yang dinilai sudah memiliki kualitas yang baik.
Bagaimanapun juga, lanjut Heroe, konsumen akan semakin tertarik membeli sebuah produk apabila didukung dengan kemasan dan cara mengemas produk dengan baik. “Nilai dan daya jual produk akan meningkat apabila dikemas dengan baik,” katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta akan bekerja sama dengan perguruan tinggi yaitu Institut Seni Indonesia (ISI) untuk pelatihan membuat kemasan sekaligus desain produk yang menarik. “Ada beberapa program studi di institut tersebut yang bisa kami ajak kerja sama,” katanya.
Selama ini, kemasan produk UKM di Kota Yogyakarta dinilai masih sangat sederhana dan belum menjadi perhatian utama dari pelaku usaha.
“Misalnya saja, makanan hanya dibungkus dengan plastik biasa kemudian diberi label dalam bentuk stiker, atau produk minuman ditempatkan di botol yang bentuknya mirip dengan minuman mineral kemasan,” kata Heroe.
Akibatnya, lanjut dia, konsumen berpikir jika botol yang digunakan untuk mengemas produk minuman tersebut merupakan botol bekas sehingga menurunkan daya jual produk.
“Padahal, botol yang digunakan adalah botol baru. Tetapi, karena bentuknya mirip seperti botol minuman mineral kemasan, maka konsumen mengira itu botol bekas. Hal-hal seperti ini yang perlu diperbaiki,” katanya.
Selain membantu memfasilitasi pembuatan kemasan yang baik, Pemerintah Kota Yogyakarta juga berencana menjadikan Pasar Terban yang akan direvitalisasi menjadi pusat pelatihan dan “workshop” pembuatan kemasan untuk UMK.
“Selain untuk menampilkan produk ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta, nantinya di pasar tersebut akan ada semacam ‘workshop’ atau studio sehingga para pelaku UKM bisa meminta desain dan sekaligus membuat kemasan untuk produk mereka,” kata Heroe.
Saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta sedang berusaha menyelesaikan “detail engineering design” (DED) untuk revitalisasi Pasar Terban. Penyusunan perencanaan diharapkan selesai tahun ini.
Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019