Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan pendapat berbagai pihak akan menjadi masukan dalam Program Kartu Pra-kerja Jokowi.
"Berbagai pendapat atau kritikan yang mengemuka akan dipergunakan sebagai masukan agar program itu dapat berjalan baik saat diluncurkan," kata Jubir TKN Irma Chaniago dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Irma menyampaikan termasuk pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengatakan bahwa tunjangan bagi penggangguran umumnya hanya bisa berhasil di negara yang berpenduduk besar.
"Tidak terkecuali dari Pak JK. Kami melihat pernyataan Pak JK sebagai masukan untuk mempertimbangkan sistematika dari Kartu prakerja nanti," ujar Irma.
Politisi NasDem itu mengatakan salah satu hal yang kerap disorot adalah masalah anggaran bagi pemberian tunjangan atau gaji bagi pemegang kartu yang masih mengganggur.
Irma menegaskan bahwa pemerintah pasti akan berhitung dengan cermat biayanya agar tidak membebani APBN.
"Yang pasti Kartu Pra-kerja ini sangat mungkin terealisasi. Pendapat yang banyak dilontarkan berbagai pihak, kami anggap sebagai masukan untuk penyempurnaan program kartu ini," jelasnya.
Sejauh ini Presiden Jokowi belum memberikan data pasti besaran gaji atau tunjangan yang diterima para pemegang Kartu Pra-kerja nantinya.
Oleh karena itu, kata dia, belum dapat disimpulkan bahwa kehadiran Kartu Pra-kerja ini membebani anggaran.
Namun yang pasti, ujar Irma, pemerintahan Jokowi tidak akan melupakan tugas utamanya untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Kartu Pra-kerja hanya menjadi salah satu sarana bagi para pencari kerja untuk meningkatkan kemampuannya untuk bisa masuk dunia kerja lengkap dengan kemampuan yang dibutuhkan.
"Jangan lupa bahwa saat ini pemerintahan Jokowi JK telah berhasil menciptakan 10,34 juta lapangan pekerjaan. Dan ini akan berlanjut terus ke depannya," terang Irma.
Baca juga: Pengamat: kartu Pra Kerja bantu para pencari kerja
Baca juga: Jusuf Kalla bilang pengangguran digaji sebaiknya dikaji lagi
Baca juga: TKN sebut Kartu Pra Kerja Jokowi solusi jangka panjang
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019