Jakarta (ANTARA) - Los Galacticos dihempaskan ke bumi dalam tiga episode sarat nestapa di kandang mereka sendiri, Stadion Santiago Bernabeu.
Dalam kurun waktu tujuh hari, harapan yang biasanya beriringan dengan nama besar mereka sebagai raksasa sepak bola Spanyol, Eropa bahkan dunia, runtuh begitu saja.
Episode pertama terjadi pada 27 Februari 2019, saat Real Madrid menjamu seteru abadi mereka Barcelona dalam laga kedua semifinal Piala Raja.
Keuntungan gol tandang yang dimiliki lewat hasil 1-1 di laga pertama, pupus begitu saja ketika gawang Thibaut Courtois kemasukan dua gol Luis Suarez dan satu gol bunuh diri bek Raphael Varane. Langkah Madrid terhenti, satu trofi dipastikan tergelincir dari genggaman mereka.
Tiga hari berselang, episode nestapa kedua Madrid tiba. Juga menghadapi Barcelona.
Misi Madrid memangkas jarak selisih poin di klasemen berakhir dengan pilu, dipersembahkan gol semata wayang Ivan Rakitic.
Baca juga: Gol tunggal Rakitic pastikan Barcelona menangi El Clasico di Bernabeu
Madrid tak beranjak dari peringkat ketiga. Barcelona kian mantap di pucuk.
Di atas kertas jarak 12 poin bisa dikejar dalam 12 laga, tapi tidak menurut media-media lokal yang telah menyematkan gelar juara ke pundak Barcelona dan Madrid disebut tersingkir dari persaingan.
Satu-satunya harapan tersisa di Liga Champions. Madrid punya modal kuat menang 2-1 atas Ajax di kandang lawan tiga pekan sebelumnya.
Namun tanpa sang kapten, Sergio Ramos, yang menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, optimisme Madrid mendadak kempis lantaran Ajax unggul cepat 2-0 dalam 18 menit lewat gol Hakim Ziyech dan David Neres.
Ketika peluit panjang berbunyi, gawang Thibaut Curtois sudah kemasukan dua gol lagi, Ajax menang 4-1 dan lolos ke perempat final.
Baca juga: Dihancurkan Ajax 4-1, Real Madrid tersisih dari Liga Champions
Baca juga: Carvajal sebut Real Madrid jalani musim yang sangat buruk
Alih-alih menyingkirkan awan mendung di atas Santiago Bernabeu, langit stadion yang namanya diambil dari sosok legendaris klub itu kian kelabu.
Tak tersisa keperkasaan Madrid yang berada di singgasana tertinggi Liga Champions dalam tiga musim terakhir. Madrid kini tinggal memiliki 12 laga tersisa di Liga Spanyol, dengan bayang-bayang kemungkinan terburuk: terperosok dari zona Liga Champions.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019