Bandung (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung, Hendri Subakti, mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai angin puting beliung yang biasa muncul pada awal musim penghujan. "Beberapa daerah terjadi angin puting beliung, fenomena itu biasa pada awal penghujan, masyarakat harus waspada," kata Hendri Subakti di Bandung, Selasa. Ia mengatakan, angin puting beliung atau angin ribut itu bisa terjadi di mana saja baik di daerah yang banyak pepohonan maupun kawasan yang jarang terdapat pepohonan seperti di perkotaan. Terjadinya angin puting beliung atau angin ribut itu, kata Hendri, dipengaruhi oleh tekanan udara di satu kawasan. "Tidak benar ada jalur atau siklus angin puting beliung di daerah-daerah tertentu. Angin seperti itu bisa terjadi di mana saja," kata Hendri Subakti. Ia mencontohkan, salah satunya terjadi di kawasan Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu yang merusakan puluhan rumah. Fenomena itu merupakan salah satu kejadian dari angin puting beliung di awal penghujan. Pada kesempatan itu, Hendri Subakti juga mengingatkan warga untuk menghindari bepergian ke lokasi yang banyak pepohonan pada saat terjadi hujan atau angin puting beliung. Sepertihalnya di Kota Bandung, menurut Hendri, cukup banyak pohon-pohon tinggi yang sudah tua sehingga rapuh. Pohon-pohon seperti itu sangat rawan patah bila terkena angin dalam kecepatan tinggi. "Pemkot Bandung sudah berusaha menebang dan mengganti pohon yang sudah tua itu, namun di beberapa lokasi masih banyak pohon sejenis itu. Masyarakat harus berhati-hati," kata Hendri. Lebih lanjut, Hendri mengatakan, sebagian wilayah Jawa Barat saat ini sudah memasuki musim penghujan. Namun intensitasnya masih rendah dibawah 50 milimeter. "Musim hujan lebih dulu mengguyur kawasan Selatan selanjutnya di wilayah Pantura," kata Hendri menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007