Hongkong (ANTARA News) - Jepang hingga sejauh ini tetap menjadi tempat kediaman sebagian besar jutawan ketimbang negara Asia-Pasifik lainnya pada 2006, namun jumlah mereka meningkat dengan persentase terkecil daripada pasar lainnya di kawasan itu, demikian menurut survei yang dirilis Selasa. China dan Australia masing menduduki peringkat kedua dan ketiga dalam jumlah total perseorangan dengan kekayaan bersih lebih dari sejuta dolar dalam aset keuangan, tak termasuk rumah mereka, namun pertumbuhan mereka juga kurang dari dua digit daripada pasar lainnya, tulis laporan itu. Jumlah orang kaya di Jepang meningkat sebesar 5,1 persen menjadi 1,477 juta orang pada 2006, demikian menurut Laporan Kekayaan Asia-Pasifik yang dibuat Merrill Lynch dan para konsultan dari Capgemini, sebagaimana dikutip Reuters. Negara Matahari Terbit itu tetap berada jauh di depan ketimbang China Daratan, negara yang sekalipun jumlah penduduknya sangat banyak dan mengalami pertumbuhan ekonomi dua digit, populasi orang kayanya hanya mencapai 345.000 orang saja, atau hanya mencapai kenaikan sebesar 7,8 persen dari tahun sebelumnya. Australia, yang jumlah orang kayanya melonjak sebanyak 10,3 persen pada 2006 menjadi 161.000 orang, menempati urutan ketiga. Tertinggal Angka pertumbuhan ini tertinggal dengan Korea Selatan, India, Hongkong, Taiwan dan Indonesia, tempat populasi orang jutawannya lebih kecil. Negara kecil seperti Singapura menikmati kenaikan persentaase tercepat secara global, yakni 21,2 persen menjadi 66.660 orang. Laporan itu menyatakan pula lebih dari 150.000 jutawan India tinggal di luar India. Laporan tersebut memperlihatkan nilai kekayaan jutawan Jepang kurang dari rata-rata kekayaan bersih orang kaya di negara Asia-Pasifik lainnya. Nilai aset rata-rata orang kaya Jepang hanya mencapai 2,5 juta dolar, dibandingkan dengan rata-rata regional sebesar 3,3 juta dolar dan rata-rata global sebanyak 3,9 juta dolar. (*)
Copyright © ANTARA 2007