New York (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lain pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mencerna laporan Beige Book yang baru dirilis Federal Reserve AS dan sejumlah data ekonomi.
Menurut Beige Book, sebuah snapshot (gambaran) ekonomi berkala yang dirilis pada sore hari, 10 dari 12 distrik Federal Reserve AS melihat pertumbuhan "sedikit hingga sedang" pada akhir Januari dan Februari, sementara St. Louis dan Philadelphia melaporkan "kondisi perekonomian datar".
Sekitar setengah dari distrik-distrik The Fed mencatat bahwa penutupan sebagian pemerintah federal pada akhir Desember dan sebagian besar Januari menyebabkan aktivitas ekonomi lebih lambat di beberapa sektor termasuk ritel, penjualan mobil, pariwisata, real estat, restoran, manufaktur, dan layanan staf pemerintah, kata Beige Book.
Di sisi ekonomi, lapangan pekerjaan sektor swasta AS melihat pertumbuhan 183.000 pada Februari, kuat tetapi kemungkinan mendekati tingkat tertinggi dari ekspansi, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing (ADP) melaporkan pada Rabu (6/3).
Menurut ADP, penggajian di industri-industri penyedia jasa-jasa naik 139.000, sementara produsen-produsen barang menambahkan 44.000 pekerjaan.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lain, naik 0,0025 persen menjadi 96,8723 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1307 dolar AS dari 1,1302 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3171 dolar AS dari 1,3170 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7027 dolar AS dari 0,7085 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,80 yen Jepang, lebih rendah dari 111,89 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga menguat menjadi 1,0049 franc Swiss dari 1,0045 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3420 dolar Kanada dari 1,3345 dolar Kanada.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019