Tanah ini adalah basisnya Jokowi

Sentani, Papua (ANTARA) - Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua Lenis Kogoya dengan tegas menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma`ruf dalam pemilu presiden (Pilres) 17 April 2019 di Bumi Cenderawasih.

"Saya ingin menegaskan bahwa untuk LMA, kami mendukung Jokowi-Ma`ruf. Hal ini perlu saya sampaikan kepada masyarakat Papua dan Papua Barat, bahwa di tanah ini adalah basisnya Jokowi," katanya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.

Pernyataan ini, menurut Lenis untuk menampik berbagai isu di luar sana yang seolah-olah mengabarkan bahwa LMA Papua, terutama dirinya mendukung pasangan lain selain Jokowi-Ma`ruf dalam pilres 2019.

"Jadi, orang berpikir bahwa kehadiran Ketua Partai Berkarya itu di belakangnya ada saya, Lenis Kogoya dan mendukung nomor paslon dua, itu pemahaman salah sekali. Itu sangat keliru, inilah isu yang berkembang, yang saya mau luruskan," katanya dengan tegas.

"Saya sama sekali tidak tahu apa-apa, juga tidak pernah ketemu dengan Pak Tomi atau juga pernah duduk bersama pun tidak. Jadi, itu salah. Saya luruskan," katanya lagi.

Mengenai adanya wacana peresmian kantor LMA di Merauke dan acara bakar batu di Wamena, Kabupaten Jayawijaya dari kubu lain, Lenis menjelaskan bahwa hal itu sudah diselesaikan.

"Jadi, itu semua sudah dibatalkan, tidak ada kegiatan peresmian kantor di Merauke atau acara bakar batu di Wamena yang mengatasanamakan adat. Masyarakat disana telah menolak dengan tegas," kata Lenis.

Sementara itu, Sekjen Pemuda Adat Provinsi Papua Yan Christian Arebo berpendapat bahwa masyarakat adat Papua jangan sampai terpengaruh dengan kepentingan sesaat, yang belum tentu perjuangkan masalah yang sebenarnya.

"Yang saya tahu bahwa LMA di Papua tidak miliki kepentingan politik dengan pihak lain, karena sejak dulu sudah bersama Jokowi," kata Arebo.

Sedangkan, salah satu tokoh adat Sentani, Kabupaten Jayapura Boaz Asa Enok meminta agar masyarakat Papua jangan sampai terhasut dengan janji manis, tidak boleh ada dua kubu.

"Masalah terkait Pilpres 2019, di Papua sebagaimana disampaikan oleh Ketua LMA Papua Lenis Kogoya adalah satu, dibungkus (menangkan.red) untuk Jokowi," katanya.

"Jadi, jangan sampai ada yang ingin membentuk masyarakat adat lain, lalu bermimpi di siang bolong. Kami tolak semua itu. Kalau bukan pejabat pemerintah yang resmikan dan restui, jangan coba-coba membuat apalagi meresmikan sebuah lembaga adat," katanya.

Baca juga: Dukung Jokowi, ratusan kepala suku Papua Barat sambangi Istana

Baca juga: Gubernur Papua yakin seluruh Papua Dukung Jokowi

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019