Kolombo (ANTARA News) - Paling tidak sebanyak 38 orang pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE) dan tentara pemerintah tewas dalam pertempuran baru di Sriangka, kata kementerian pertahanan setempat, Selasa. Pemberontak membunuh tujuh tentara dalam satu serangan di Taman Nasional Yala, cagar alam utama Sri Lanka di tenggara, kata seorang pejabat militer negeri itu. Enam dari tujuh tentara itu tewas dalam serangan Senin malam terhadap sebuah pos depan militer dan serdadu yang ketujuh tewas tewas dan tiga lainnya cedera dalam serangan ranjau ketika pasukan tambahan memasuki daerah itu, kata para pejabat. Satu operasi pencarian kini sedang dilakukan. "Pasukan bantuan telah dikirim," kata seorang pejabat di daerah itu melalui telepon, seperti dikutip AFP. Kementerian pertahanan Srilangka mengatakan, paling tidak 30 pemberontak tewas dan banyak lagi yang cedera dalam beberapa pertempuran di utara pulau itu yang merupakan garis depan yang memisahkan wilayah pemerintah dan negara mini Macan Tamil. "Tentara Srilangka melancarkan sejumlah serangan mendadak terhadap pertahanan garis depan pemberontak di Wanni dan di Jaffna yang menewaskan lebih dari 10 teroris," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Pernyataan itu mengatakan seorang tentara pemerintah juga tewas dan tujuh lainnya cedera menyusul baku tembak Senin di Mullikulam di distrik Vavuniya, daerah utara negara itu. Tidak diperoleh konfirmasi yang independen tentang pernyataan itu, dan tidak ada komentar dari LTTE. Serangan di dalam cagar alam Yala itu terjadi sehari sebelum pihak berwenang berencana akan membuka lokasi itu bagi para pengunjung. Pemberontak melakukan sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan dan karyawan cagar alam itu. Tiga dari lima zona taman seluas 1.000 km persegi itu tetap ditutup selama beberapa tahun setelah serangan-serangan pemberontak itu. Macan Tamil melakukan pemberontakan bersenjata sejak tahun 1972 untuk mendirikan sebuah negara di bagian utara dan timur Sri Lanka dalam satu konflik yang telah menewaskan ribuan orang itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007