Ramallah (ANTARA News) - Palestina sedang bersiap melakukan sensus penduduknya untuk pertama kali sejak satu dasawarsa terakhir ini dengan harapan hasilnya akan membantu mereka di masa depan dalam pembicaraan proses damai dengan Israel. Faktor demografis agaknya turut memainkan peranan penting dalam konflik Israel-Palestina, demikian laporan Kantor Berita Islam Internasional (IINA), Selasa. Pertumbuhan penduduk Palestina yang sangat pesat akan mendukung permintaan teritorial Palestina, saat ketakutan Israel melebihi di kawasan yang kini mereka mengontrolnya kemungkinan membuat mereka lebih ingin mempertimbangkan menarik diri dari Tepi Barat. Akhir pekan lalu, sebanyak 5.000 petugas sensus melakukan penghitungan di Tepi Barat dan Jalut Gaza, pertama menghitung gedung-gedung, dan pada Desember akan menghitung orang. Sensus itu diperkirakan rampung pada Februari 2008 . "Kami harap, kami dapat menggunakan statistik ini dalam perundingan," kata ketua juru runding Palestina Saeb Erekat, pendukung utama Presiden Mahmoud Abbas. "Hal itu bukan saja penting untuk proses politik, tapi juga membangun lembaga-lembaga negara Palestina," katanya. Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, juga mengatakan, hasil sensus itu sangat penting, dan hal itu akan dilakukan kerja sama. Sensus penduduk pertama Palestina dilakukan pada 1997, yang tercatat penduduk Palestina berjumlah 2,89 juta jiwa di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Jerusalem, wilayah yang dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah pada 1967. Menurut perkiraan Badan Statistik Pusat Palestina, jumlah rakyat Palestina kini mencapai 3,9 juta jiwa. Kalangan pengeritik Israel menolak hasil sensus Palestina pada 1997 tersebut, kendati Palestina mengatakan bahwa pelaksanaan sensus tersebut sesuai dengan standar internasional. Palestina merupakan salah satu negara yang pertumbuhan penduduknya sangat pesat di dunia, memaksa Israel untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa warga Yahudi -- kendati masih berlangsungnya imigrasi kaum Yahudi ke Israel -- pada suatu saat akan menjadi minoritas dalam sejarah Palestina, di kawasan antara Sungai Yordania dan Laut Mediterania. Pada Desember 2006, jumlah penduduk Israel terdiri dari 5,4 juta warga Yahudi, dan 1,4 juta warga Arab, serta 310.000 warga lainnya, menurut data pemerintah Israel. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007