Pengawasan difokuskan ke pangan segar dan olahan, yang difokuskan ke 10 sarana dalam kota Ambon dan luar kota Ambon
Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku mengintensifkan pengawasan pangan olahan di sejumlah sarana di kota Ambon dalam rangka "operasi opson",  yakni operasi global di bawah koordinasi Interpol yang bertujuan mengidentifikasi dan memberantas jaringan kejahatan terorganisir di balik perdagangan makanan ilegal

"Pengawasan difokuskan ke pangan segar dan olahan, yang difokuskan ke 10 sarana dalam kota Ambon dan luar kota Ambon," kata Pengawas Farmasi dan Makanan BPOM Ambon, Sri Wahyuni di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, pengawasan ini telah berjalan selama dua pekan, seteleh sebelumnya dilakukan di pasar tradisional Mardika, Batu Merah dan Passo.

"Kita bekerjasama dengan pemangku amanah terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Perindutrian dan Perdagangan provinsi Maluku dan Kota Ambon," katanya.

Menurut dia, selain pengawasan pangan olahan di sarana juga dilakukan pengujian pangan olahan segar di lokasi.

Ia mengatakan pengawasan yang dilakukan di dua sarana yakni toko The Indah dan Oasis ditemukan pangan kadaluarsa sebanyak enam item seperti susu merek Frisian Flag anak usia 4-6 tahun, minuman nutritive benecol, bakso ikan, kentang kemasan, serta aneka kripik.

"Pangan kadaluarsa yang ditemukan sebanyak enam item dan sembilan kemasan langsung dimusnahkan di lokasi. Saran yang ditemukan pangan kadaluarsa akan kami tindak sesuai SOP BPOM," tandasnya.

Ditambahkannya, selain mengawasi barang kadaluarsa, dan produk tanpa ijin edar serta penataan toko dan gudang yang belum memenuhi standar kebersihan.

"Pengawasan ini kami telah mengimbau para pengusaha untuk tidak hanya menjual barang, tetapi juga memperhatikan kebersihan dan kenyamanan toko seperti membersihan debu pada kemasan pangan, penataan barang serta sirkulasi udara," ujarnya. 


 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019