Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 78 orang tewas menjadi korban kecelakaan lalu-lintas selama arus mudik di Jawa Timur sejak seminggu sebelum (H-7) hingga dua hari setelah (H+2) Idul Fitri 1428 H, demikian catatan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda) Jatim, Selasa, hingga pukul 10.30 WIB.
"Sejak 6 Oktober lalu tercatat 78 korban kecelakaan yang tewas," kata Wakil Kepala Pelaksana Harian (Wakalakhar) Operasi Ketupat 2007 Polda Jatim, AKBP Aton Suhartono, kepada ANTARA News di Surabaya.
Menurut Wakil Direktur (Wadir) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim itu, di Jatim hingga kini terjadi 198 kecelakaan dengan 78 korban tewas dan 210 korban luka.
"Kecelakaan lalu lintas dalam sehari arus mudik memang cukup tinggi, seperti H+1 (15/10) tercatat 29 kecelakaan dengan 10 korban tewas dan 25 korban luka," katanya.
Untuk H+2 (16/10) hingga pukul 10.30 WIB, katanya, sudah bertambah empat korban tewas dengan angka kecelakaan lalu lintas didominasi kendaraan roda dua.
Padahal, katanya, pihaknya sudah menyosialisasikan konsep berkendara yang aman dan bertanggungjawab (safety dan responsible riding) sejak menjelang Ramadan 1428 H.
"Tapi, pengendara kendaraan bermotor tampaknya masih belum saling menghormati sesama pengendara dan belum sepenuhnya mentaati peraturan yang ada, meski banyak juga yang ditilang," katanya.
Tentang jalur kemacetan, ia mengatakan kemacetan umumnya terjadi pada tiga jalur, yakni Mojokerto-Jombang, Duduk Sampeyan (Lamongan), dan kawasan lumpur di Pasar Porong.
"Alhamdulillah, angka kriminalitas sampai, senin (H+1) tercatat sembilan, tapi kasus kebakaran pada hari yang sama mencapai sepuluh kasus, diantaranya kebakaran rumah dan mobil, akibat arus pendek listrik," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007