Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta pada pekan ini seusai libur panjang diperkirakan tetap meningkat, yang dimulai perdagangan hari pertama, Rabu (17/9), dengan masih adanya aliran dana yang masuk dari luar negeri yang memburu saham-saham unggulan di Indonesia. "Meski pelaku domestik mungkin pada awal perdagangan belum banyak, para investor asing saya kira masih memburu saham-saham unggulan," kata Analis Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah. Menurut dia, hal ini terutama dipicu oleh keputusan naml sentral AS, The Fed, pada September lalu yang menurunkan suku bunganya (Fed Rate) sebesar 50 basis poin dari 5,25 persen menjadi 4,75 persen. "Ini membuat pasar di Indonesia lebih menarik, apalagi dengan keputusan Bank Indonesia untuk tetap mempertahankan BI Rate pada level 8,25 persen," katanya. Analis PT Valbury Asia Sekuritas, Krisna Dwi Setiawan, juga memperkirakan indeks tetap bergerak naik. "Masih banyaknya likuditas global yang mencari pasar berkembang, sehingga membuat indeks akan meningkat," katanya. Hal ini, menurut dia, karena investor menganggap Indoensia sebagai salah satu negara yang masih menguntungkan. "Tentu dengan kondisi ekonomi saat ini dimana the fed menurunkan suku bunganya, maka marjin keuntungan di Indonesia menjadi lebih baik," katanya. Ia melihat fundamental ekonomi yang membaik juga menjadi salah satu tolok ukur investor untuk menempatkan dananya setelah krisi subprime mortgage yang menghantam pasar finansial di AS. Kenaikan indeks, menurut dia, juga akan didukung oleh ekspektasi pasar bahwa kinerja pada triwulan III ini diperkirakan lebih baik. "Kelihatannya kinerja emiten pada triwulan III ini dilihat pasar meningkat dibandingkan sebelumnya," katanya. Pada pekan lalu ekspektasi terhadap kinerja keuangan emiten kuartal ketiga 2007 yang lebih baik telah membuat beberapa saham unggulan melanjutkan penguatan, sehingga IHSG ditutup pada rekor dan level psikologis baru di atas 2.600. Sebelum libur Lebaran, IHSG ditutup naik 137.63 poin (5,5 persen) berada di rekor tertinggi dan level psikologis baru 2.638,21, sedangkan indeks LQ45 menguat 36,86 poin (6,89 persen) ke posisi 571,258 yang juga rekor terbarunya. Volume selama empat hari menjelang lebaran itu rata-rata 4,408 miliar per hari dengan rata-rata nilai transaksi Rp4,698 triliun per hari dan frekuensi transaksi rata-rata 55.046 kali per hari. Sementara investor asing terus menunjukkan aksi belinya, yang terlihat dari posisi `net buy` (beli netto) yang mencapai Rp2,049 triliun dalam empat hari perdagangan dari 8 - 11 Oktober 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2007