Teheran (ANTARA News) - Iran menyerukan protes ke seluruh dunia terhadap dugaan pembakaran halaman kitab suci umat Muslim, Al-Quran, oleh tentara Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di negara tetangganya, Afghanistan. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Mohammad Ali Hosseini, mengutuk apa yang disebutnya tindakan yang menjijikkan, dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita ISNA. Iran menyeru semua umat Muslim dan semua pemerintah Islam untuk tidak berdiam diri dalam menghadapi pelanggaran terhadap agama ini dan menyampaikan kebencian mereka terhadap tindakan memalukan ini oleh kaum pendudukan AS, kata Hosseini. Militer AS telah membantah tuduhan oleh penduduk provinsi Kunar di Afghanistan timur bahwa personilnya membakar mushaf Al-Quran selama satu serbuan Sabtu pagi. Para penyelidik telah mengirim lembaran Al-Quran yang terbakar ke Kabul untuk diperiksa keabsahannya kapan semua itu dibakar, kata polisi Afghanistan, Senin. Masalah yang sangat sensitif itu sudah menyulut protes marah di kalangan rakyat Afghanistan yang beriman. Pada pertemuan yang panas di ibukota provinsi tersebut, Asadabad, Ahad, warga desa dari kabupaten Narang --tempat serbuan terjadi-- menuntut permintaan maaf, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007