"Dengan dana Rp600 juta itu, kita prioritaskan pada jalan-jalan lingkungan yang selama ini dianggap rawan karena tidak ada penerang jalan,"

Mataram (ANTARA) - Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah mengalokasikan anggaran Rp600 juta untuk pemasangan penerang jalan umum lingkungan.

"Dengan dana Rp600 juta itu, kita prioritaskan pada jalan-jalan lingkungan yang selama ini dianggap rawan karena tidak ada penerang jalan," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) HM Kemal Islam di Mataram, Rabu.

Menurutnya, beberapa jalan yang dianggap rawan karena minim lampu penerang antara lain Jalan Panji Anom, Panji Masyarakat dan Jalan Umarmaya.

"Titik-titik tersebut sudah kami survei, dan segera dipasang PJU dengan jenis PJU hemat energi," katanya.

Namun demikian, Kemal belum dapat menyebut secara pasti dengan anggaran Rp600 juta itu, berapa titik PJU lingkungan yang akan didapatkan. Tapi, kisaran anggaran untuk satu titik PJU sebesar Rp6 juta.

Lebih jauh Kemal menyebutkan, dengan pemasangan PJU hemat energi selama ini setoran pajak PJU PLN ke Pemerintah Kota Mataram setiap tahunnya mencapai Rp42 miliar, sementara pemerintah kota membayar PJU ke PLN hanya Rp28 miliar.

"PJU boleh bertambah, tetapi pembayaran harus tetap rendah. Karenanya, dengan setoran pajak PJU itu, kita punya dana surplus sekitar Rp14 miliar setiap tahun," ujarnya.

Dana surplus itulah yang masuk menjadi pendapatan asli daerah dan digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya di bidang penerangan jalan.

Namun demikian, lanjutnya, karena tahun lalu Kota Mataram mendapatkan bencana gempa bumi, berbagai anggaran difokuskan untuk penanganan pascagempa terutama agar warga yang rumahnya rusak berat bisa segera kembali ke rumah masing-masing.

Sebenarnya, Disperkim tahun ini menargetkan akan menambah ribuan titik PJU agar target 15.000 titik tahun ini bisa tercapai. Tetapi, hal itu belum dapat dilaksanakan karena anggaran pemerintah kota fokus menangani pascabencana.

"Karenanya, jumlah titik PJU kita saat ini masih bertahan pada angka sekitar 11.000 titik," sebutnya.

Meskipun demikian, apabila ada titik-titik yang dianggap mendesak untuk dilakukan pemasangan PJU, pihaknya siap melakukan pemasangan seperti di Jalan Udayanan, hutan kota dan jalan lingkungan atau titik-titik yang dianggap rawan.

"Pemasangan PJU pada titik-titik tersebut dilakukan dengan skala prioritas tidak sporadis seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Kemal.

Pewarta: Nirkomala
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019