Tangerang (ANTARA) - Banjir merendam ratusan rumah penduduk di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, dengan ketinggian air mencapai 40 Cm, tapi warga setempat masih bertahan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Rabu, membenarkan banjir menerjang rumah warga di Desa Salembaran Jati dan Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi.
"Laporan dari petugas kecamatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bahwa warga belum mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Menurut dia, banjir karena hujan turun dengan deras sejak dua hari terakhir ini menyebabkan saluran pembuang di kawasan itu tidak dapat menampung sehingga meluber ke perkampungan penduduk.
Bahkan saluran pembuang banyak dipenuhi sampah, akibatnya air tidak dapat mengalir dengan cepat ke hilir.
Demikian pula belakangan ini kawasan pesisir banyak berdiri bangunan pergudangan sehingga areal resapan air menjadi berkurang.
Padahal pada beberapa tahun belakangan ini bila musim hujan air dapat dengan cepat mengalir ke saluran dan beberapa saat saat menghilang karena banyak areal resapan.
Lahan terbuka hijau yang selama ini menjadi andalan mengurangi banjir juga berkurang selain keberadaan bangunan gudang serta beberapa tempat telah berubah menjadi perumahan.
Sementara itu, Komandan Pemadam Kebakaran (Damkar) Pos 05 yang meliputi Kecamatan Kosambi, Sukadiri, Teluknaga dan Pakuhaji, Oni Saputra mengatakan dari laporan petugas di lapangan belum ditemui adanya warga yang mengungsi.
Pihaknya sudah menyiapkan perahu karet dan kebutuhan lainnya, karena telah berkoordinasi dengan BPBD setempat.
Laporan terakhir, katanya, beberapa lokasi di RW 15 Desa Belimbing banjir perlahan mulai surut karena warga bergotong-royong membersihkan sampah di saluran pembuang.
Meski begitu, pihaknya memantau secara rutin perkembangan banjir dan meminta aparat desa serta kecamatan supaya siaga di lokasi kejadian, sebagai antisipasi bila memang perlu evakuasi.
***3***
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019