Manado (ANTARA News) - Pasar Lelang Komoditi Agro (PLKA) Sulawesi Utara (Sulut) sejak dilaksanakan pertama kali tanggal 3 April 2004 hingga periode ke 24 Oktober 2007 membukukan transaksi senilai Rp276,83 miliar. "Capaian tertinggi terjadi pada periode ke-24 yang digelar tanggal 10 Oktober 2007 lalu sebesar Rp51,83 miliar sedangkan terendah periode ke-15 tanggal 25 Januari 2006 hanya Rp2,44 miliar," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Gemmy Kawatu, di Manado, Senin. PLKA Sulut digelar pertama kali tanggal 3 April 2004, dalam tahun tersebut berhasil dilaksanakan sebanyak delapan kali. Sementara tahun 2005 sebanyak enam kali dan tahun 2006 lima kali, untuk tahun 2007 ini sampai bulan Oktober sudah lima kali diadakan," kata Gemmy. Setiap kali pelaksanaan ajang transaksi forward tersebut, jumlah komoditi ditransaksikan bervariasi, paling banyak 20 komoditi pada PLKA ke-18 tanggal 21 September 2006 dan paling sedikit empat komoditi periode ke-12 tanggal 1 September 2005. Gemmy mengatakan, Disperindag Sulut akan terus mengupayakan pelaksanaan PLKA dalam tahun ini dan tahun mendatang sebab terbukti efektif menjadi alternatif pemasaran komoditi khususnya pertanian dan perikanan serta industri kecil rumah tangga. Marthen Nelwan, petani Minahasa, mengatakan, keuntungan PLKA dapat memperpendek jalur distribusi pemasaran produk pertanian. "Selama ini biasanya jual ke pedagang perantara, namun kehadiran PLKA memungkinkan petani bertransaksi langsung dengan pembeli produsen ataupun eksportir, sehingga mendapat margin lebih besar," kata Marthen. Para petani berharap pemerintah daerah terus memperkenalkan PLKA kepada petani, nelayan dan penghasil komoditi pertanian lainnya, dengan demikian mendapat cara lain menjual komoditinya dari selama ini yakni hanya berharap pada pedagang perantara atau pedagang pengumpul. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007