New York (ANTARA) - Kurs dolar AS terus menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna beberapa data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.
Indeks non-manufaktur, yang mengukur kinerja sektor jasa-jasa Amerika Serikat mencapai 59,7 persen pada Februari, naik tiga persentase poin dari Januari, menurut data yang dirilis oleh lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa (5/3).
Angka tersebut mewakili pertumbuhan berkelanjutan di sektor nonmanufaktur, mengalahkan konsensus pasar 57,5 persen.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,19 persen menjadi 96,8699 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1302 dolar AS dari 1,1330 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris tidak berubah mendekati 1,3170 dolar AS dari 1,3170 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7085 dolar AS dari 0,7086 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,89 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,74 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga naik menjadi 1,0045 franc Swiss dari 0,9996 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3345 dolar Kanada dari 1,3315 dolar Kanada.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019