Komitmen kerja Kementerian ESDM adalah terus mengoptimalkan setiap anggaran yang ada melalui program-program yang mampu mewujudkan ketahanan energi dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) secara terbuka mengakui pagu anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam tiga tahun terakhir menurun secara signifikan.
Seperti dikutip dari instagram resmi Wakil Menteri ESDM, @arcandra.tahar di Jakarta, Selasa, terungkap bahwa selama tiga tahun terakhir pagu anggaran ESDM mengalami penurunan yang signifikan yakni dari semula selalu dua digit menjadi satu digit.
Selama periode 2016-2018 berturut-turut anggaran ESDM sebesar Rp7,70 triliun (2016), Rp6,57 triliun (2017) dan Rp6,57 triliun (2018).
Sementara di tahun-tahun sebelumnya, anggaran ESDM selalu dua digit, seperti selama periode 2012-2015, nilainya berturut-turut sebesar Rp16,56 triliun (2012), Rp17,30 triliun (2013) dan Rp14,34 triliun (2014). Kemudian di 2015 mencapai Rp15,07 triliun.
Menurut Arcandra, mayoritas anggaran ESDM dialokasikan untuk mendukung program-program pro rakyat, terutama untuk pemenuhan kebutuhan energi dan mineral.
Di 2018 sebanyak 54 persen anggaran ESDM digunakan untuk memperkuat infrastruktur rakyat seperti pembangunan jaringan gas (jargas) yang mencapai 89.906 sambungan rumah, pembelian konverter kit LPG untuk nelayan sebanyak 25 ribu di 53 kabupaten/kota.
Kemudian program lampu tenaga surya hemat energi berhasil menjangkau 172.996 rumah di 16 provinsi. Sedangkan pembangunan sumur bor untuk daerah yang sulit air mencapai sebanyak 2.290 titik sumur bagi 6,6 juta jiwa.
"Komitmen kerja Kementerian ESDM adalah terus mengoptimalkan setiap anggaran yang ada melalui program-program yang mampu mewujudkan ketahanan energi dan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia," ungkap Arcandra dalam instagramnya.
Selain anggaran yang makin efisien, hingga 2018 ESDM berhasil memperluas basis pengguna gas bumi melalui program jaringan gas (jargas). Total jargas yang telah dibangun mencapai 463.619 sambungan rumah.
Artinya selama empat tahun terakhir, terdapat peningkatan jargas sebanyak 263.619 sambungan rumah.
"Dengan menggunakan gas bumi melalui jargas, rumah tangga hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp90 ribu sebulan, atau setara 4 tabung elpiji 3kg. Ini sangat efisien dan membantu ibu-ibu rumah tangga," kata Arcandra Tahar.
Baca juga: Kementerian ESDM bangun 43 unit sumur di Sulsel
Baca juga: Jonan resmikan jaringan gas perumahan di Sidoarjo
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019