"Sangat efektif karena dia (Kopassus) punya kemampuan teritorial, bahkan unsur intelijen bagaimana memetakan, mendeteksi," kata Suhardi usai memberikan pembekalan kepada jajaran prajurit Kopassus tentang pencegahan paham radikal terorisme di Balai Komando, Kompleks Makopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa.
Dikutip dari siaran pers, Kepala BNPT mengatakan selama ini pihaknya sudah banyak dibantu oleh Kopassus. Bahkan selama ini Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT juga selalu dari Kopassus.
"Saya berterima kasih karena saya dapat laporan dari teman-teman Kopassus yang turun ke lapangan dan itu menjadi masukan buat kami dalam mengambil keputusan dalam rangka melakukan kebijakan-kebijakan yang kami buat," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Terkait pembekalan itu, menurut Kepala BNPT sebagai upaya untuk membekali anggota Kopassus dengan pengetahuan yang cukup sehingga tahu apa yang mesti dikerjakan dalam pencegahan radikalisme terorisme, baik pendekatan lunak maupun keras secara proposional.
Ke depan, kata Suhardi, tidak hanya prajurit Kopassus saja yang mendapatkan pembekalan seperti ini, melainkan juga satuan lainnya.
Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen I Nyoman Cantiasa mengatakan dengan pembekalan dari Kepala BNPT diharapkan seluruh prajurit Kopassus mengerti jelas tentang perkembangan terorisme saat ini dan juga mantan-mantan teroris termasuk para korban dari aksi terorisme.
Ia berharap BNPT bersama jajarannya bisa terus menjalin komunikasi dengan satuan yang dipimpinnya
Pihaknya juga siap jika Kopassus sebagai satuan operasional ikut dilibatkan oleh BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia baik dalam upaya pencegahan maupun penindakan.
"Kami juga punya Satuan 81/Gultor yang tugasnya mengatasi terorisme. Jadi, kita harus ada ikatan maupun komunikasi dengan BNPT dalam rangka penindakan-penindakan aksi teror yang ada di Indonesia," ujar mantan Komandan Satuan 81/Gultor Kopassus ini.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019