Cianjur, Bogor (ANTARA) - Peneliti Bungai Bangkai di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Destri mengimbau pengunjung bijak memperlakukan bunga bangkai dan tanaman lain saat berwisata ke Kebun Raya Cibodas di Cianjur, Jawa Barat.

Di Kebun Raya Cibodas, Selasa, Destri mengatakan perlakuan pengunjung akan mempengaruhi daya bertahan hidup tanaman, termasuk tumbuhan langka seperti bunga bangkai yang rapuh.

Satu bunga bangkai (Amorphophallus titanum Becc) di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas mekar pada Senin (4/3) dini hari. Bunga bangkai itu tingginya 281 centimeter dan lebar 124,4 centimeter.

"Sejak pertama kali bunga ini mekar di Kebun Raya Cibodas, selalu mendapat perlakuan buruk dari pengunjung. Mereka merusak bunga dengan melempar dari luar pagar dengan batu," kata Destri.

Ia menjelaskan bunga tersebut rapuh, ketika dalam proses berkembang bunga terganggu, bunga akan rusak dan mekar dengan kondisi patah.

Sampai tahun 2016, dia mengatakan, perilaku buruk pengunjung terhadap tanaman itu tidak berubah sehingga akhirnya pengelola kebun raya membuat "kandang" untuk melindungi tanaman itu.

"Jadinya tidak nyaman untuk melihat, tapi itu semua karena kita belum bisa menghargai makhluk hidup dengan baik," tuturnya.

Pada Selasa pengunjung kebun raya juga berdatangan untuk melihat bunga bangkai yang mekar.

Destri berharap pengunjung yang antusias melihat bunga bangkai itu ramah memperlakukan tanaman koleksi kebun raya, tidak melakukan tindakan yang dapat merusak atau menganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Baca juga:
Bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas LIPI
Perburuan liar ancam keberadaan Bunga Bangkai

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019