Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan salam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat pada acara silaturahmi di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Amin Syam, di Makasar, Senin.
"Saya lapor ke Presiden SBY akan kunjungi beberapa propinsi dan Presiden sampaikan salam kepada seluruh masyarakat di daerah-Daerah," kata Wapres Kalla saat acara silaturahmi dengan jajaran muspida, dan tokoh masyarakat di Makassar, Senin.
Menurut Wapres, sebelum berangkat safari silaturahmi ke sembilan propinsi, ia telah melapor dan meminta izin Presiden. Dan kemudian Presiden menitipkan salam kepada seluruh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Wapres meminta seluruh masyarakat untuk meningkatkan rasa persaudaraan. Wapres mengemukakan silaturahmi yang dilakukannya kepada para mantan presiden dan wapres dalam rangka meningkatkan persaudaraan.
"Kita tingkatkan persaudaraan dan tak ada waktu yang paling tepat untuk silaturahmi selain momen Idul Fitri ini," kata Wapres.
Dalam rangka Lebaran, Jusuf Kalla telah bersilaturahmi dengan mantan Presiden Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, mantan Wapres Try Sutrisno serta mantan Ketua DPR Akbar Tandjung yang juga merupakan mantan Ketua Umum DPP Golkar.
Wapres menceritakan rangkaian silaturahmi yang dilakukannya terhadap mantan presiden dan wapres itu dilakukan dengan tulus dalam rangka menjalin silaturahmi demi persatuan dan kesatuan.
Dalam pandangan Wapres, setiap pemimpin selalu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun yang harus tetap dikenang adalah kelebihan-kelebihan mereka.
"Semua pemimpin punya peran dan sumbangan. Memang setiap pemimpin selalu ada kekurangan dan kelebihan. Karena itu, kita harus hargai kelebihan-kelebihannya," kata Wapres.
Wapres menilai setiap kepemimpinan seseorang terlepas dari perbedaan warna politiknya, merupakan suatu kesinambungan yang tiada putusnya bagi bangsa.
"Kalau bukan kita yang menghargai mantan pemimpin kita, siapa lagi? Apa perlu menunggu negara lain menghargainya ," kata Wapres.
Karena itu, Wapres menginstruksikan kepada para kepala daerah untuk segera menjalin tali silaturahmi dengan para pendahulunya.
"Cukup daerah-daerah yang terbelah-belah. Tapi jangan pemimpinnya yang terpecah-pecah," kata Wapres.
Menurut Wapres, menjadi pemimpin adalah sebuah amanah, sehingga jabatan bukan merupakan warisan.
"Janganlah kalau kalah dalam pilkada lalu berkelahi. Jangan karena kalah dalam pilkada maka terus ingin mekarkan wilayah," kata Wapres.
Acara silaturahmi tersebut dihadiri oleh jajar4an muspida propinsi Sulsel dan Sulbar serta jajaran DPRD, para rektor perguruan tinggi dan tokoh masyarakat. (*)
Copyright © ANTARA 2007