"Pesan saya kepada warga Kabupaten Rejang Lebong dan sekitarnya silahkan untuk menggunakan hak pilihnya, namun apa pun itu pilihannya kita harus dalam keadaan aman, damai dan sejuk," ujarnya.
Pentingnya menjaga keamanan dan kenyamanan daerah saat pemilu serentak ini, kata dia, harus di wujudkan bersama. Masyarakat jangan sampai terpecah belah lantaran beda pilihan sehingga dapat mengancam kehidupan masyarakat.
Sementara itu, untuk zona rawan konflik di wilayah Bengkulu yang berkemungkinan terjadi pada pelaksanaan pemilu dan pascapemilu yang akan datang, kata mantan Waka Polda Jawa Barat ini tidak ada yang dinyatakan daerah, karena dari 10 kabupaten dan kota hampir sama.
"Kendati demikian kita tidak bisa under estimate (meremehkan), kita akan melakukan pengamanan secara maksimal, di mana masing-masing Polres akan mengerahkan 2/3 kekuatannya," ujar Kapolda yang merupakan putra asli Bengkulu tersebut.
Dalam pertemuan dengan personel Polres Rejang Lebong dirinya juga sudah menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan petugas pengamanan TPS untuk mengenali karakteristik TPS masing-masing, mulai dari meninjau lokasi TPS, bertemu dengan kepala desa, KPPS maupun warga sekitarnya sehingga nanti pada tanggal 17 April 2019 nanti, mereka sudah tahu persis apa yang akan dilakukan di sana.
Kujungan Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Supratman ke Kabupaten Rejang Lebong kali ini, dilakukan sejak beberapa hari lalu mulai terhitung 4-5 Maret dengan agenda melakukan pelantikan 125 siswa SPN Bukit Kaba, meresmikan gedung Shabara Polres Rejang Lebong, berkunjung ke Makodim 0409/Rejang Lebong, melakukan tatap muka dengan Bupati Ahmad Hijazi dan masyarakat Rejang Lebong. ***2***
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
