Jadi setelah kabar adanya final negosiasi dagang Amerika-China, ternyata dolar yang paling banyak diburu
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore akhirnya menguat tipis setelah mengalami koreksi selama lima hari perdagangan berturut-turut.
Nilai tukar rupiah menguat 2 poin menjadi Rp14.128 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Selasa, mengatakan penguatan rupiah sore ini hanya koreksi biasa setelah pelemahan lima hari beruntun dipicu sentimen eksternal yang masih menunjukkan tingginya minat pelaku pasar terhadap dolar.
"Jadi setelah kabar adanya final negosiasi dagang Amerika-China, ternyata dolar yang paling banyak diburu. Ini buat nilai dolarnya naik dan berpengaruh pada turunnya nilai rupiah," ujar Dini.
Menurut Dini, nilai tukar rupiah pekan ini kecenderungannya masih akan melemah karena pasar masih berburu dolar, kendati ekonomi Amerika belum meningkat secara pesat.
"Dolar banyak diminati karena hanya dolar yang punya prospek paling menguntungkan bagi para pelaku pasar. Soalnya data-data ekonomi menunjukkan perekonomian ekonomi Amerika masih solid, meski tidak berkembang secara signifikan," kata Dini.
Kurs rupiah pada pagi dibuka melemah Rp14.138 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.128 per dolar AS hingga Rp14.154 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.146 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.149 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019