Jakarta (ANTARA) - Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Kedutaan Besar AS, Heather Variava menekankan bahwa Amerika Serikat siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun untuk pengembangan pertumbuhan LNG di Indonesia.

“Pemerintah AS siap memberikan bantuan apapun yang bisa diberikan untuk mendukung kolaborasi energi antara tiga negara untuk memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Heather dalam lokakarya tiga negara antara Indonesia, AS dan Jepang di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan Amerika Serikat, sebagai salah satu eksportir LNG dan penyedia teknologi terdepan, siap untuk bermitra dengan Indonesia dan Jepang untuk memenuhi permintaan energi yang meningkat.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kuasa Usaha Kedutaan Besar Jepang, Keiichi Ono mengatakan, Jepang, sebagai importir LNG terbesar di dunia, telah berkomitmen untuk memperluas dukungan keuangan secara drastis melalui pemerintah Jepang, guna memajukan rantai nilai pembangunan LNG di wilayah Indonesia.

Selain itu, Jepang juga berencana memperluas dukungan untuk pembangunan kapasitas penyimpanan LNG.

"Saya yakin bahwa kita akan menemukan peluang dari kerjasama trilateral ini yang memanfaatkan setiap keahlian negera di kawasan ini,” kata Keiichi.

Jepang dan Amerika Serikat, melalui Kemitraan Energi Strategis Jepang-AS, berharap dapat terus melanjutkan kerja sama dengan Indonesia untuk menumbuhkan pasar energi yang berkelanjutan dan aman di seluruh wilayah Indo-Pasifik.

Indonesia, Amerika Serikat, dan Jepang mengadakan lokakarya, dengan penekanan pada usaha memenuhi permintaan gas alam cair (LNG) Indonesia yang terus bertambah. Lebih dari 250 peserta dari sektor pemerintahan dan swasta berkumpul untuk mendiskusikan rencana pertumbuhan LNG Indonesia dan bagaimana perusahaan Jepang, Amerika Serikat, dan Indonesia berkontribusi melalui segi pembiayaan dan teknologi.

Peserta dari Pemerintah Jepang dan Amerika Serikat juga menggambarkan upaya internasional guna mendukung ketahanan energi dan mempromosikan pasar energi yang terbuka, transparan, dan berdasarkan peraturan. 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019