kesadaran umat Islam di Indonesia untuk menunaikan kewajiban zakat telah meningkat sangat baik
Solo (ANTARA) - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo mengatakan berbagai program pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang dilakukan Baznas Pusat selama tahun 2018 telah berhasil meningkatkan penghasilan mustahik atau penerima zakat hampir 100 persen.
"Selama 2018, Baznas Pusat telah berhasil meningkatkan penghasilan mustahik rata-rata sebesar 97,88 persen atau mendekati 100 persen," kata Bambang dalam Rakornas Zakat 2019, di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Dari jumlah mustahik yang ditangani Baznas Pusat itu, sebanyak 28 persen mustahik berhasil dientaskan dari garis kemiskinan.
"Sehingga yang bersangkutan telah berubah status menjadi muzaki (pendonasi zakat)," katanya.
Tak hanya memperbaiki ekonomi mustahik, pihaknya juga mengklaim telah meningkatkan kualitas spiritual, pendidikan dan taraf kesehatan para mustahik.
Dengan demikian manfaat dari pendistribusian dan pendayagunaan zakat sangat besar bagi kesejahteraan lahir dan spiritual masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga merinci pencapaian pengumpulan zakat di Indonesia selama lima tahun terakhir yang rata-rata tumbuh 24 persen per tahun.
"Jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional untuk periode yang sama. Itu berarti bahwa kesadaran umat Islam di Indonesia untuk menunaikan kewajiban zakat telah meningkat sangat baik," katanya.
Pihaknya pun terus mendorong agar masyarakat meningkatkan partisipasinya dalam berzakat dan mempercayakan penyaluran kepada Baznas maupun lembaga amil zakat (LAZ). Dengan meningkatnya jumlah muzaki, maka efek positif zakat akan semakin besar.
"Efek tersebut akan semakin membesar sebanding dengan besarnya jumlah zakat," katanya.
Baca juga: Konsep filantropi Islam diyakini bisa entaskan kemiskinan
Baca juga: Baznas Jateng sepakati zakat ASN untuk kurangi kemiskinan
Baca juga: Saatnya zakat menjadi solusi masalah kemiskinan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019