Baubau (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko bersilaturahmi dengan masyarakat dan pejabat Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin (4/3) malam.

Pemkot Baubau menggelar ramah tamah di rumah jabatan Wali Kota Baubau dengan mantan Panglima TNI ini dihadiri Wali Kota Baubau AS Tamrin, Plt Sekda Sultra Sarifuddin Safaa, Kapolres AKBP Hadi Winarno, Kajari Gasper Kase, Sekot Roni Muhtar para Kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kota Baubau.

Moeldoko dalam sambutannya memuji dan mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Baubau khususnya dan Buton pada umumnya dalam menyambut tamu dengan begitu ramah.

"Ciri-ciri orang yang memiliki peradaban tinggi terlihat saat menyambut tamu. Saya bersyukur kita bisa bersilahturahim di sini," ujarnya.

Moeldoko juga sempat menyinggung makanan khas Buton yakni kasoami yang disantapnya saat berada di Pasarwajo Kabupaten Buton

"Tadi saya makan kasoami. Enak sekali rasanya. Saya nikmati pelan-pelan," imbuhnya.

Selain itu, kata dia, menarik investor datang ke suatu daerah pra syarat yang perlu menjadi perhatian adalah stabilitas dan kepastian regulasi sehingga tidak membingungkan orang berinvestasi.

"Stabilitas nilainya sangat tinggi. Stabilitas bukan hanya keamanan, tapi juga stabilitas ekonomi dan politiik. Orang mau berinvestasi pasti menanyakan stabilitas," ujarnya.

Selain itu, dia pun membanggakan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara makro. "Saya yakin hampir semua daerah pertumbuhan ekonominya di atas nasional," pungkasnya.

Moeldoko tiba di Baubau sejak siang hari (4/3). Setelah beristirahat sejenak, kemudian bergeser ke sebuah agenda di Pasarwajo Kabupaten Buton.

Sementara, Wali Kota Baubau, Dr AS Tamrin menyampaikan atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota Baubau mengucapkan selamat datang beserta rombongan di daerah pemilik benteng terluas di dunia itu.

"Kedatangan beliau, harapan kami berimbas pada psikologis dan lebih menciptakan suasana damai dan kesejukan," ujarnya.

Dia juga mengatakan, sekiranya dalam kehadiran Moeldoko dengan membuka ruang masyarakat dapat secara langsung menyampaikan keluhan dan harapan-harapan.

"Di Buton ini sudah lama diidamkan pemekaran Kepulauan Buton (Kepton) dan mekanisme itu sudah kita tempuh, juga mengusulkan pahlawan Oputa Yikoo," ujarnya.

Maka itu dengan kadatangan mantan Panglima TNI itu, menurut Tamrin, penyampaian harapan dan keluhan masyarakat itu sesuatu yang wajar.

Baca juga: Kepala Staf Kepresidenan dorong agrowisata sekat kanal lahan gambut
Baca juga: Moeldoko tegaskan pemerintah evaluasi kinerja kementerian
Baca juga: KSP tegaskan TNI tidak akan dwifungsi

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019