Bekasi (ANTARA News) - Oknum berseragam PT Kereta Api Indonesia (KAI) Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur memanfaatkan kebijakan pimpinan perusahaan yang memberlakukan bebas tempat duduk dengan menjual tempat duduk kepada calon pengguna jasa KA. "Setiap tempat dijual kepada calon penumpang berkisar antara Rp25.000 hingga Rp35.000," kata Pratigdo (40), penumpang KA Gaya Baru malam di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu. Ia mengaku, ketika membeli tiket KA Gaya Baru malam jurusan Stasiun Jatinegara-Surabaya, petugas loket mengatakan tempat duduk sudah penuh dipesan penumpang. Tetapi, ketika penumpang KA tersebut memasuki gerbong terlihat belasan tempat duduk masih kosong kemudian dimanfaatkan oknum PT KAI untuk menjual tempat duduk tanpa basa-basi. Oknum PT KAI bersedia mencarikan tempat duduk asalkan penumpang membayar Rp25.000 hingga Rp35.000 per orang, sehingga membuat puluhan pengguna jasa KA itu kecewa dan protes. Namun, protes dari penumpang tidak mendapat tanggapan bahkan oknum PT KAI dengan sikap arogan membentak penumpang dengan tindakan kasar serta mencaci-maki. "Kalau kamu nggak mau membeli tempat duduk dengan harga itu ya ...turun saja dari KA Gaya Baru malam," kata Pratigdo, menirukan ucapan oknum PT KAI Stasiun Jatinegara tersebut. Hal seperti itu juga dialami oleh Tejo (50), warga Pisangan Timur, Jatinegara beberapa saat setelah memasuki gerbong KA Gaya Baru malam. Ia harus kecele karena tempat duduk sudah terisi penumpang. Dalam suasana panik, Tejo yang hendak mudik ke Surabaya bersama istri dan ketiga anaknya didatangi petugas PT KAI kemudian menawarkan jasa mencarikan tempat duduk. Sekitar 10 menit kemudian, oknum petugas berseragam PT KAI menawarkan jasa dapat mencarikan tempat duduk asalkan membayar Rp35.000 per penumpang, sehingga menimbulkan protes. Tidak hanya oknum petugas menjual tempat duduk kepada penumpang, tetapi di gerbong KA Gaya Baru malam juga berkeliaran copet melakukan aksinya mencuri barang dan uang milik penumpang. Margono (45), warga Cipinang, Jakarta Timur saat ditemui sebelum KA itu meninggalkan Stasiun Jatinegara mengatakan, dirinya baru saja kecopetan uang sekitar Rp750.000. Uang dalam jumlah itu disimpan dalam dompet di saku celana bagian kiri belakang, tetapi mungkin saat memasuki pintu gerbong yang berjubel penumpang dimanfaatkan oleh copet. Raibnya uang itu diketahui beberapa saat setelah akan transaksi beli tempat duduk ke oknum petugas PT KAI, tetapi dompet berisi uang ratusan ribu rupiah sudah melayang. Karena uang raib, akhirnya Margono mengurungkan niatnya pulang kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) dan memilih pulang ke rumah kontrakannya di Cipinang, Jakarta Timur.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007