“Sebagai finalis, Puteri Indonesia diharapkan nantinya selain dapat menjadi duta kosmetik, juga menjadi role model yang peduli terhadap obat-obatan tradisional," kata Penny di kuliah umum bertajuk “Peran Puteri Indonesia Sebagai Trendsetter Kosmetik Aman” yang dihadiri 39 finalis Puteri Indonesia 2019 yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia, di Jakarta, Minggu (03/03).
Dalam kuliah umum ini, Penny mengajak semua finalis untuk peduli dengan penggunaan kosmetik yang aman. Hal ini bisa menjadi panutan masyarakat Indonesia dan akan diterapkan pada kehidupan sehari-hari mereka.
Penny memotivasi para finalis Puteri Indonesia untuk ikut berkontribusi dalam hal yang lebih besar bagi pembangunan bangsa.
“Puteri-puteri yang terpilih ini adalah calon harapan bangsa ke depannya untuk menjadi pemimpin dalam bidang dan level apapun sesuai kompetensi dan potensi yang dimiliki," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Penny tak lupa berbagi pengalaman terkait pengawasan obat dan makanan. Ia mengungkapkan tantangan dalam pengawasan obat dan makanan yang kian kompleks di tengah banyaknya peredaran obat dan makanan di Indonesia.
“Karena semakin maraknya penyelundupan obat dan makanan di wilayah perbatasan dan perdagangan melalui e-commerce, BPOM terus melakukan penguatan dengan membangun jejaring pengawasan bersama lintas sektor, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan yang berbasis teknologi informasi," ujarnya.
Untuk menunjang tiga aspek utama dalam pengawasan yang terdiri dari peningkatan pengawasan, pengembangan industri, dan edukasi masyarakat, para finalis diharapkan turut andil dalam menerapkannya.
“Saya mengharapkan, para finalis ini dapat memberikan edukasi agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih dan mengonsumsi obat maupun makanan." tegasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019