Jakarta (ANTARA) - Gianluigi Buffon ingin mengisahkan banyak hal mengenai perjalanan mengisi waktu dan mengukir prestasi di bawah naungan cakrawala sepak bola yang tiada batas.
Buffon mencari dan mencari prestasi di lapangan hijau, karena penjaga gawang berpengalaman itu mengetahui "isi buku kehidupan", yakni berprestasilah setingggi-tingginya agar dunia mengacungkan jempol dan publik pecinta sepak bola dunia mengakui bahwa tiada prestasi tanpa upaya mengalahkan keinginan diri sendiri.
Buffon mengaku bahwa ia pernah dua kali menerima tawaran memperkuat dua klub asal Manchester, yakni Manchester United dan Manchester City.
Hanya saja, kiper berpaspor Italia itu menolak kedua tawaran itu, lantaran ia memaknai ungkapan Latin klasik "cum grano salis", yang artinya sedikit berhati-hatilah dengan tawaran dan bujuk rayu "dunia" yang menggiurkan.
Mengapa Buffon terbentuk sebagai pribadi yang kokoh? Hal itu tidak lepas dari perjalanan kariernya sebagai pemain sepak bola.
Buffon memulai kariernya di sepak bola dengan membela Parma, sebelum ia jatuh hati kepada Juventus. Di klub papan atas Liga Italia itulah, ia mengemas aneka prestasi membanggakan.
Seiring perjalanan waktu, ia bergabung bersama dengan Paris Saint-Germain musim panas lalu. Dalam waktu dekat, kampiun Liga Prancis itu siap melawan Manchester United di leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang akan diadakan pada Rabu pekan ini.
Ia dapat saja bermain di Liga Inggris, memperkuat Manchester United di awal kariernya, atau membela Manchester City di puncak kariernya sebagai penjaga gawang nomor wahid saat itu.
Mengapa Buffon menolak tawaran kedua klub papan atas Liga Inggris itu? Berbicara kepada BT Sport, ia mengatakan, "Ketika saya masih sebagai pemain muda usia dan bermain bagi Parma, Ferguson saat itu senantiasa mengirim pemandu bakat untuk memantau penampilan saya."
"Hanya saja, saat itu Parma adalah segalanya bagi saya. Saya sama sekali tidak berminat meninggalkan Parma," kata Buffon.
"Saja kemudian hari mendapatkan tawaran menggiurkan dari Manchester City. Mereka saat itu berniat membangun tim yang kuat dan solid bahkan berusaha disegani di Eropa. Mereka kemudian memberi tawaran hengkang, tetapi saya tetap bertahan bersama Juventus."
Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019