Jakarta (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional (IMF) sangat mendukung optimisme pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi 2007 akan mencapai sekitar 6,3 persen, atau sesuai dengan target APBNP 2007, dengan mempertimbangkan kinerja pemerintahan pada semester pertama 2007. "6,3 persen itu sangat 'achievable'. Pemerintah telah melakukan kerja yang sangat baik dan reformasi ekonomi telah memapu mempertahankan stabilitas, terutama dari tekanan inflasi," kata Perwakilan IMF untuk Indonesia, Steven Schwartz, di Jakarta, Sabtu. Padahal, tambahnya, saat ini inflasi di beberapa negara tengah dalam tren meningkat karena tingginya harga komoditas dan harga minyak mentah dunia. "BI akan melihat ini dengan penuh kehati-hatian dan menentukan suku bunga untuk mencapai target inflasi," katanya. Dia juga mengatakan pada kuartal ketiga 2007, pihaknya mencatat adanya kemungkinan pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan keinginan pemerintah, yaitu 6,2-6,4 persen. "Kami rasa dengan seluruh indikator, seperti pertumbuhan permintaan dan penjualan ritel, mengarah pada arah yang positif," katanya. Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, menyatakan target pemerintah 6,2-6,4 persen pada kuartal ketiga 2007 merupakan target yang moderat. "Ekspor kita bagus, konsumsi naik luar biasa, aktivitas perdagangan produk-produk konsumsi naik tinggi sekali. Kuartal III kan Juli, Agustus, dan September sehingga tidak terkena dampak bulan puasa. Tapi jangan lupa investasi juga bagus loh," ujarnya. Perbaikan investasi, tambahnya, mengindikasikan adanya kenaikan signifikan pada impor bahan baku. "Kira-kira 10 persen kenaikannya pada Januari-Agustus," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007