Tangerang (ANTARA) - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma`ruf Amin menyatakan masyarakat Banten keterlaluan jika tidak memilih nomor urut 01 pada Pilres 17 April 2019.
"Eta mah kabina-bina pisan (keterlaluan sekali, Bahasa Sunda)," kata Ma`ruf di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten pada acara bertajuk Tangerang Hiji Bae, Penyematan Sorban Untuk 99 Tokoh Tangerang Utara dan Ikrar, Senin.
Acara tersebut digelar oleh relawan Muda Mudi Indonesia (MMI) dan Forum Komunikasi Kyai Ma`ruf Amin, diawali ikrar kesetiaan mengawal NKRI dan memenangkan dalam Pilres 2019 oleh ribuan warga Tangerang Utara.
Cawapres kelahiran Kresek, Kabupaten Tangerang, 11 Maret 1943 itu mengatakan kapan lagi ada calon asli putra daerah.
Dia berharap agar warga Banten tidak salah menentukan pilihan pada Pilres karena Capres Joko Widodo telah meminta untuk mendampingi.
"Bisa saja Pak Jokowi meminta purnawirawan TNI atau Polri tapi lebih memilih ulama, ini suatu kepercayaan dan amanah," katanya.
Menurut dia, pada setiap pemilihan wali kota, bupati, gubernur hingga presiden maka selalu pejabat minta restu kepada ulama.
Namun bagi Jokowi, itu tidak dilakukan karena bukan saja meminta restu melainkan menjadikannya sebagai cawapres.
Ma`ruf mengatakan ulama itu ibarat seperti daun salam dalam suatu masakan sangat diperlukan supaya wangi.
"Ketika masakan sudah jadi maka daun salam dibuang, ini banyak terjadi, tapi tidak bagi Jokowi yang mengandeng ulama," katanya.
Pihaknya menargetkan memenangkan 70 persen suara pada Pilres 2017 khusus di Banten, karena cawapres adalah putra asli Banten.
Dia mengatakan program Jokowi dianggap berhasil karena mengurus yang dibutuhkan masyarakat mulai dari lahir hingga meninggal.
Bahkan Jokowi juga telah membangun "tol langit" yakni kemudahan bagi pengusaha dan warga dalam berusaha melalui internet tanpa kendala menjual dan tak perlu punya toko.
KPU telah menetapkan dua pasang calon pada Pilres 2019 yakni nomor urut 01 Joko Widodo berpasangan dengan Ma`ruf Amin dan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019