Jakarta (ANTARA News) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya melihat inflasi pada tiga bulan terakhir 2007 bakal lebih rendah daripada tiga bulan terakhir ini, karena telah berakhirnya efek musiman sehingga target 6 plus minus 1 persen pada akhir tahun bakal tercapai. "Puncaknya kemarin memang muncul pada Agustus dan September. Pada Oktober mungkin separuh-separuh dari sisi dampaknya. Jadi tekanan dari sisi permintaan dan kenaikan bersifat musiman, misalnya biaya pendidikan tentunya tidak muncul lagi. Secara logika, sesudah kuartal ketiga ini, tekanannya mungkin lebih rendah," kata Menkeu di Jakarta, Sabtu. Meski demikian, pihaknya akan tetap mewaspadai dua peristiwa penting pada akhir tahun nanti, yaitu Hari Natal, dan Tahun Baru, dimana kemungkinan terjadi peningkatan permintaan. Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengemukakan pihaknya mencatat adanya kenaikan harga yang terjaga dan tidak melonjak, bahkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada bulan Oktober ini. "Inflasi ada, tetapi mudah-mudahan tidak sebesar bulan kemarin. Harga beras tidak naik, minyak goreng turun, yang naik malah harga daging. Harus diingat, hitungan inflasi itu bulanan. Statistik akan menghitung secara rata-rata," katanya. Secara year on year (tahunan), Rusman menambahkan, inflasi juga bakal lebih rendah karena pada tahun lalu Oktober justru menjadi bulan menjelang lebaran. "Jadi kalau nanti, inflasi Oktober lebih rendah dari bulan lalu, inflasi year on year juga akan turun dari 6,95 persen (inflasi year on year September-red)," katanya. Dijelaskannya, inflasi pada akhir tahun diperkirakan akan berada pada 6,0-6,5 persen. "6,0 persen itu optimistis, 6,5 persen itu pesimistis. Kita kan belum tahu lagi apa yang akan terjadi pada November dan Desember," katanya. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007