Los Angeles (ANTARA News) - Mantan Wapres AS, Al Gore, yang terpilih sebagai pemenang bersama Hadiah Nobel Perdamaian, Jumat, berkat daya upayanya memberikan penjelasan mengenai pemanasan global disambut di Hollywood sebagai kehormatan kepada pada seorang sahabat dan pengakuan terhadap kekuatan film mengubah opini dunia. Gore aktif selama beberapa dasawarsa untuk menjelaskan perubahan iklim, namun tampaknya hanya sedikit orang yang mendengar seruannya sampai munculnya film dokumenter "An Inconvenient Truth" pada 2006 yang menyoroti perjalanannya seorang diri. Film itu memberitahukan kepada para penonton mengenai masalah lingkungan yang besar yang mereka hadapi dan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya tersebut. "Saya senang dan bangga pada teman saya," kata John Lesher, yang memimpin divisi film Paramount Vantage yang merilis film pemenang Piala Oscar ini. Film ini ditayangkan di berbagai gedung bioskop enam tahun setelah Gore, saat itu masih menjadi wakil presiden, kalah dalam pemilihan presiden AS tahun 2000 melawan Goerge W. Bush. Film ini tak hanya informatif dan menghibur, tetapi juga melukiskan potret dari seorang yang berjuang seorang diri demi tujuan yang benar. Kegembiraan Lesher juga dirasakan oleh salah satu produser film itu yang juga aktivis lingkungan, Lauris David, yang menyebut hadiah itu sebagai "pengakuan kepada setiap orang yang telah bekerja untuk mengatasi perubahan iklim." "Inconvenient Truth" disutradarai oleh Davis Guggenheim dan membawa para pemirsanya untuk mengikuti perjalanan Gore saat ia berkeliling dunia untuk memberikan kuliah tentang bahaya perubahan iklim dengan slide yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun. Revolusi diam Film ini menghasilkan pemasukan sebesar 49 juta dolar dari penjualan karcis di seluruh dunia dan memenangi Piala Oscar untuk kategori Film Dokumenter Terbaik pada 2007 dan menempatkan politisi itu kembali ke pusat perhatian dunia. "Inconvenient Truth" bersama dengan faktor-faktor lainnya, juga telah membantu mendorong perhatian yang lebih besar mengenai berbagai cara penduduk dunia dapat mengambil bagian untuk memperbaiki lingkungan, seperti dengan mendaur-ulang limbah, mengemudikan mobil hibrida dan menggunakan tenaga surya." Kemenangan Al Gore dan Panel Iklim PBB atas Hadiah Nobel Perdamaian harus memberi dorongan bagi teknologi energi alternatif yang menikmati tahun terbaik mereka selama ini, kata para pakar, seperti dikutip Reuters. Penghargaan itu bisa memacu perubahan di bidang industri energi yang didominasi energi batubara, minyak, gas alam dan nuklir. "Ini adalah revolusi diam," kata Sarah Emerson, Direktur Pelaksana Energy Security Analysis Inc yang berbasis di Boston, yang memberikan petunjuk kepada para klien soal bahan bakar fosil selama puluhan tahun. "Kemenangan Gore membuat revolusi itu menjadi lebih terdengar." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007