"Pada saat penggerebekan tidak ada (perempuan). Itu sedang kami dalami apakah sudah check out atau tidak. Tunggu saja, nanti ada keterangan lebih lanjut mungkin," kata M Iqbal dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Pihak kepolisian terus mendalami informasi beberapa saksi yang sedang diperiksa, termasuk soal ada tidaknya perempuan.
Iqbal mengatakan adanya informasi yang beredar seolah pesan dari pihak kepolisian belum tentu kebenarannya dan mungkin diimbuhi dengan informasi bohong.
Selain soal adanya perempuan dalam kamar hotel, informasi beredar soal toilet yang dibongkar karena upaya penghilangan barang bukti juga disebutnya tidak benar.
"Itu kan beredar foto (toilet) dicopot. Sekali lagi itu semua belum tentu benar. Jadi saya sampaikan tidak ada upaya-upaya menghilangkan barang bukti," ucap Iqbal.
Kronologi penangkapan, petugas mendapatkan informasi dari masyakat tentang adanya pengguna narkoba di salah satu kamar hotel di kawasan Jakarta Barat.
Setelah dilakukan penyelidikan, pemetaan dan pengintaian, penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse dan Kriminal Polri berhasil menggerebek dan menangkap AA.
Penyidik mengamankan beberapa barang bukti yang ada dalam kamar hotel, yakni diduga seperangkat alat untuk menggunakan narkotika.
Sabu tidak ditemukan dalam kamar tersebut, tetapi hasil tes urine AA positif mengandung metaphetamine.
Baca juga: Polisi: tes urine politisi AA mengandung metaphetamine
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi dan Demokrat koordinasi bantuan hukum AA
Baca juga: Bareskrim ciduk seorang petinggi parpol terkait narkoba
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019