Satu unit ekskavator kita turunkan untuk melokalisir lahan yang terbakarBanda Aceh, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, satu unit alat berat ikut membantu mengupayakan pemadaman kebakaran lahan gambut kering mencapai 10 hektare yang terjadi di dua gampong (desa) terletak di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Satu unit ekskavator, kita turunkan untuk melokalisir lahan yang terbakar," kata Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Senin.
Ia menambahkan, alat berat tersebut digunakan untuk memisahkan di lahan gambut yang terbakar, karena sangat rentan kobaran api menyambar lahan gambut kering terbawa hembusan angin di wilayah nonzoom atau tidak mengenal musim di barat-selatan Aceh.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya telah mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran, dan empat unit mesin pompa air dengan melibatkan 200 orang personel gabungan, seperti TNI/Polri untuk memadamkan kebakaran di lahan ini.
Hingga akhir pekan lalu, tim gabungan baru memadamkan secara total di Dusun Paya Ie Tajam,Gampong Gunong Reubo, Kecamatan Kuala. Sedangkan di Gampong Kuala Tadu, Kecamatan Tadu Raya, titik api baru bisa dipadamkan sekitar 80 persen.
"Di Gampong Kuala Tadu, ada sekitar 20 persen lagi masih terbakar. Untuk luas lahan yang terbakar di desa ini sekitar lima hektare lebih, dan tim gabungan telah melakukan pemadaman secara besar-besaran," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Meulaboh-Nagan Raya memastikan, bahwa dampak kebakaran lahan di wilayah setempat belum sampai mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya.
"Belum ada keluhan dari pihak maskapai atau pilot, sejauh ini penerbangannya masih normal," kata prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Yoga Alma`ruf.
Ia menjelaskan, sejauh ini jarak pandang di landasan pacu bandara setempat masih normal, dan belum mengganggu jarak pandang seorang pilot pesawat ketika melakukan pendaratan maupun lepas landas.
Yoga menambahkan, kondisi cuaca di Bandar Udara Cut Nyak Dhien saat ini cerah dengan kecepatan angin berhembus rerata maksimal 35 kilometer per jam, dan suhu udara di darat berkisar antara 24-30 derajat Celcius.
"Kalau pun ada potensi hujan, kemungkinan terjadi pada sore atau malam hari," kata Yoga.
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di Aceh sulit dikendalikan
Baca juga: 68 hektare gambut di Aceh terbakar
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019