Mexicali/Tijuana, Meksiko (ANTARA News) - Satu rombongan besar migran asal Amerika Tengah pada Sabtu (2/3) kembali memasuki Amerika Serikat untuk meminta perlindungan dan disatukan kembali dengan anak-anak mereka.
Pihak berwenang Amerika Serikat memisahkan mereka dari anak-anaknya tahun lalu ketika mereka melintasi perbatasan Meksiko dan masuk ke Amerika Serikat.
Seorang saksi mata Reuters mengatakan sebanyak 50 orang memasuki AS di perlintasan perbatasan internasional dari Mexicali, Meksiko, ke Celexico, California, tempat mereka ditemui para petugas dari Patroli Perbatasan dan Bea Cukai AS (CBP).
Para orang tua yang terlihat gugup itu melintasi jembatan bagi pejalan kaki, sebagian bersama dengan anak-anak dan membawa tas, kata seorang saksi mata Reuters. Mereka didampingi pengacara dari kelompok advokasi imigrasi Al Otro Lado. Kelompok itu mengatakan ada 29 orang tua yang melintas, demikian Reuters melaporkan.
"Inilah kemenangan besar bagi para keluarga ini, tetapi perjuangan ini belum berakhir hingga mereka bersatu kembali dengan anak-anak mereka," kata Erika Pinheiro, Direktur Kebijakan dan Litigasi Al Otro Lado.
Para keluarga tersebut, yang tiba di Meksiko dengan bantuan Al Otro Lado, yang berarti "Di Seberang," berharap mengajukan kasus mereka ke pihak berwenang AS dan dapat berkumpul kembali dengan anak-anak mereka.
Baca juga: Migran Amerika Tengah protes penutupan tempat penampungan Tijuana
CBP tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar karena bukan pada jam-jam resmi tugas.
Dalam penindakan keras atas imigrasi ilegal pemerintahan Presiden Donald Trump, para pejabat AS telah memisahkan ribuan anak-anak dari para orang tua migran yang melintas dari Meksiko ke Amerika Serikat.
Banyak anak dimasukkan ke kamp-kamp penahanan sebelum disatukan kembali dengan orang tua mereka.
Para orang tua lain dideportasi ke Amerika Tengah tanpa anak-anak mereka. Sebagian anak-anak tersebut dibawa ke rumah-rumah yatim piatu atau atau tinggal bersama kerabat yang ada di AS.
Redaktur: Tia Mutiasari
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019