Menurut dia, sebagai pimpinan partai, AHY memang punya tanggung jawab untuk menyampaikan hal yang strategis bagi bangsa dan negara di saat-saat jelang Pemilu 2019.
Agus Yudhoyono, ditunjuk secara resmi oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono, untuk memimpin semua strategi dan proses pemenangan Partai Demokrat pada Pemilu kali ini.
"Dari apa yang disampaikan, AHY menyampaikannya semua substansinya dengan baik. Tak ada emosi, semua teratur dan runtut. Semua kami yakini untuk bangsa dan negara. Jadi jauh lebih baik daripada apa yang disampaikan Pak Prabowo sendiri," kata petinggi PDI Perjuangan itu, di Bandar Lampung, Lampung, Minggu.
Meski memuji pidato AHY, dia tak lantas setuju dengan semua poin yang disampaikan putra kedua Presiden Susilo Yudhoyono (2004-2014) itu.
Hal yang kurang dia sepakat adalah pelaksanakan pemilu serentak dengan ambang batas yang tinggi akan mematikan sistem multipartai di Indonesia. PDI Perjuangan termasuk lima besar partai politik nasional.
"Semua partai tetap punya potensi untuk mendapatkan efek elektoral meski berbarengan dengan pilpres. Partai lain juga punya peluang yang sama," ucap dia.
AHY menggelar pidato politik di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3). Setidaknya ada tiga poin utama yang disampaikan. Yakni soal tantangan Indonesia 2019-2024 dalam perspektif dunia internasional dan nasional; persoalan dan aspirasi rakyat serta solusi dan kebijakan yang ditawarkan PD; dan ajakan PD menyikapi perkembangan situasi sosial politik dewasa ini.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019