Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akan segera mengirim tim penembak jitu untuk menangkap harimau yang menyerang warga di Kabupaten Indragiri Hilir.
"Kita telah kirim tim pertama untuk memastikan lokasi kemunculan dan serangan harimau tersebut. Setelah dipastikan lokasi persisnya, kita akan segera kirim lagi (tim), terdiri penembak jitu serta kerangkeng besi," kata Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Mahfud kepada Antara di Pekanbaru, Minggu.
Saat ini, Mahfud mengatakan, tim masih menggali informasi dari korban serta dua rekan korban yang menyaksikan serangan harimau tersebut.
"Teman-teman kita masih terus menggali informasi dan berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri di sana. Lokasi persisnya belum tahu, karena informasi sementara di Sungai Gaung. Begitu kita tahu, langsung segera kirim tim ke sana," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Polres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra telah memerintahkan Kepala Polsek Gaung menuju lokasi serangan harimau dan meminta anggotanya menjalin komunikasi dan koordinasi dengan BBKSDA Riau.
"Saya telah perintahkan Kapolsek Gaung untuk membentuk tim pencari harimau dengan berkoordinasi bersama Pak Camat, juga tiga pilar, serta BBKSDA," kata Rony.
Rony mengatakan proses pencarian dan evakuasi harimau yang penyerang warga tersebut serupa dengan upaya yang sebelumnya dilakukan untuk menangkap harimau Bonita.
Saat itu, Polri bersama TNI dan BKSDA Riau membentuk tim gabungan guna menangkap harimau betina yang kehilangan habitat dan masuk ke perkebunan sawit milik perusahaan swasta di Pelangiran tersebut.
"Polanya akan sama dengan Bonita. Bedanya, Bonita di Pelangiran, yang sekarang di Gaung. Selain itu, kami juga mengimbau kepada masyarakat setempat agar sementara waktu tidak ke hutan," katanya.
Mardian, warga Sungai Rawa, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, diserang harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat mencari kayu di hutan pada Sabtu (2/3).
Akibat serangan harimau itu, Mardian (31) terluka cukup parah, terutama pada bagian kepala dan punggung.
Hingga hari ini, Mahfud mengatakan, Mardian masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat.
Baca juga:
Warga Inhil kembali diterkam harimau
Satu pekerja ditemukan tewas diterkam harimau di Tambling
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019