Jakarta (ANTARA News) - Salah satu Ketua DPP Partai Golkar yang juga Gubernur Lemhanas Muladi di Jakarta, Sabtu, menyatakan, rekan-rekannya di partai berlambang pohon beringin seyogianya jangan memaksakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla untuk maju sendiri sebagai calon presiden 2009.
"Sebaliknya, saya minta pula rekan-rekan di Partai Demokrat, jangan
under estimate dengan sejumlah kiprah Jusuf Kalla (JK) belakangan ini," ujarnya kepada ANTARA News, di sela-sela silaturahmi sehubungan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H di kediaman mantan Presiden RI, Prof Dr Ing BJ Habibie, di kompleks Patra Jasa, Kuningan, Jakarta.
Namun, Muladi pun mengingatkan, para kader Partai Golkar juga seyogianya jangan
under estimate terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Duet Susilo - JK, menurut Muladi, masih yang terbaik dibanding pasangan kandidat calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres) mana pun menyongsong Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2009.
Ia menambahkan, kendati pun ada upaya koalisi Megawati Soekarnoputri-Jusuf Kalla, tetap saja Susilo Bambang Yudhoyono masih yang terkuat memasuki ajang Pilpres 2009 mendatang.
"Yang dipilih pada 2009 itu orang, bukan partai. Saya prediksi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih yang terkuat," katanya menanggapi pertemuan Megawati - Jusuf Kalla (JK) dalam rangka silaturahmi Idul Fitri, Sabtu ini.
Muladi juga menampik anggapan, kalau PDI Perjuangan dan Partai Golkar bersatu serta berkoalisi, 2009 itu sudah selesai hari ini, saat Mega - JK berjabat tangan.
"Yakinlah, SBY itu masih yang terkuat," tegas Muladi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007