Pelari berusia 24 tahun itu masih berada dalam kelompok kecil sampai kilometer ke-30 sebelum dengan mudah kemudian berhasil memisahkan diri dan memimpin sampai garis finish dan meraih gelar di turnamen penting untuk pertama kali dalam karirnya. Ia mengungguli saingan terberat asal Kenya, Bedan Karoki dengan waktu 2:06:48.
Sementara pelari Ethiopia lainnya, Dickson Chumba, yang sudah dua kali tampil sebagai juara di Tokyo, kali ini harus puas di peringkat ketiga.
Akibat hujan yang mengguyur sejak pagi dan membuat pelari dalam kondisi kedinginan dan basah kuyup, sangat sulit pagi peserta untuk berlari dalam kecepatan maksimal.
Harapan tuan rumah Jepang meraih gelar juara di hadapan pendukung sendiri untuk sejak 2010, akhirnya lenyap setelah Suguru Osako yang berjuang keras agar tetap berada dalam grup terdepan, akhirnya menyerah pada kilometer ke-30 akibat cedera.
Atlet berusia 27 tahun yang menjadi tumpuan terbesar tuan rumah untuk merebut emas di nomor lari marathon Olimpiade Tokyo 2020, tampak putus asa ketika harus keluar dari lintasan tidak mampu melanjutkan lomba.
Ethiopia benar-benar tampil dominan setelah pelari putri Ruti Aga tampil sebagai juara dengan waktu 2:20:40, mengungguli rekan senegara Helen Tola dengan selisih waktu 21 detik.
Sejauh ini, atlet putri dari Ethiopia telah menjuarai enam dari delapan lomba edisi terakhir Tokyo Marathon.
Baca juga: Jangan lakukan hal ini sebelum ikut lari marathon
Baca juga: Panitia lari Shenzhen berjanji hukum 258 peserta curang
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019