... kalau jadi presiden bahasa Inggris-nya harus hebat, Pak Prabowo kalah sama Cinta Laura. Cinta Laura saja yang jadi presiden, kira-kira seperti itu...

Bandar Lampung, Lampung (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, berkomentar lagi. Kali ini dia menyindir kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, bahwa presiden Indonesia harus hebat berbahasa Inggris.

Ia menjelaskan, kawula muda alias milenial kerap disalahartikan sebagai sekedar transformasi kebudayaan seperti kebarat-baratan dan bahasanya keinggris-inggrisan.

Ia pun menyindir kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa seorang pemimpin Indonesia harus hebat berbahasa Inggris. Dalam tata pergaulan internasional di berbagai tingkatan, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa dunia yang paling sering dipergunakan.

"Jangan dilihat dari sisi transformasi kebudayaannya. Kemudian, seolah-olah keinggris-inggrisan, sehingga tim kampanye Pak Prabowo mengatakan, jadi pemimpin itu bahasa Inggris-nya harus hebat," ujarnya.

Jika seperti itu pemahamannya, ucap dia, dia memberi analogi bahwa sosok aktris Cinta Laura dia nilai lebih hebat berbahasa Inggris-nya daripada Prabowo. Dalam bertutur kata, artis muda ini dikenal memang sering memakai bahasa asing di sela bahasa Indonesia-nya.

"Ya kalau jadi presiden bahasa Inggris-nya harus hebat, Pak Prabowo kalah sama Cinta Laura. Cinta Laura saja yang jadi presiden, kira-kira seperti itu. Kalau menjadi presiden diukur dari bahasa Inggris-nya, Cinta Laura jadi presiden, karena lebih baik dari Pak Prabowo, pasti," kata dia.

Menurut dia, anak muda harusnya dilihat dari api perjuangannya, daya kepeloporan. Karakter kawula muda adalah berani mengambil resiko, inovatif, gampang gaul, serta adaptif.

Oleh karena itu, kawula musa akrab dengan teknologi digital, mampu berselancar ke seluruh dunia sehingga mampu menerima gagasan lebih awal. Dan Jokowi sangat memahami perkembangan dunia dan karakter kawula muda itu.

Sebagai calon presiden petahana, ucap dia, Jokowi mendorong pembangunan infrastruktur digital agar kalangan milenial bisa mengikuti perkembangan dunia yang begitu cepat.

Jokowi, kata dia, tidak hanya mempersiapkan infrastruktur buat anak milenial, tetapi mendorong mereka untuk percaya diri mewujudkan kreativitas berbasis kekayaan budaya sendiri.

"Jokowi mendorong anak muda menjadi enterpreneur, tapi di saat yang sama mencintai negerinya," kata dia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019