Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, di Jakarta, Sabtu, terkesan dingin menanggapi pertemuan Megawati - Jusuf Kalla sehubungan silaturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1428 H, Sabtu siang. "Oh..yah.. mereka ketemu kapan. Biar aja," katanya sembari melemparkan senyum khasnya dan diiringi nada-nada tidak bersemangat, saat datang bersilaturahmi di rumah mantan Presiden RI, Prof Dr BJ Habibie di Kompleks Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan. Mantan Ketua DPR RI ini pun enggan mengomentari pendapat, saat terjadi jabatan tangan antara Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum DPP PDI Perjuangan) dengan Jusuf Kalla (Ketua Umum DPP Partai Golkar), sebetulnya punya arti penting bagi masa depan peta politik Indonesia. Ia juga tak mau memberi respons, ketika ditanyakan jika PDI Perjuangan dan Partai Golkar bersatu serta berkoalisi, sesungguhnya 2009 sudah selesai hari ini, ditandai dengan jabat tangan dua pucuk pimpinannya. Akbar Tandjung hanya mengatakan, dinamikanya masih akan terus berlangsung dan tetap banyak hal baru bakal terjadi ke depan. "Kita lihat saja nanti apa arti semua ini. He..he..he..," katanya singkat, lagi dengan melemparkan senyum khasnya yang sulit ditebak artinya. Akbar Tandjung yang ketika masih memimpin Partai Golkar melahirkan konsep konvensi untuk menentukan calon presiden (Capres), berharap, cara yang amat demokratis itu bisa tetap dilakukan untuk menjaring kader pemimpin terbaik. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007