Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama M. Maftuh Basyuni membantah telah mengeluarkan imbauan agar warga Muhammadiyah meskipun berbeda dalam melaksanakan hari raya Idul Fitri (Jumat, 12/10) namun bisa menunda pelaksanaan shalat Ied-nya pada Sabtu (13/10). "Itu tidak benar, tanyakan saja pada wakil dari Muhammadiyah yang saat itu hadir," kata Maftuh kepada wartawan seusai acara silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Sabtu siang. Menag juga membantah kabar adanya upaya menghalang-halangi warga Muhammadiyah untuk melaksanakan shalat Ied. "Saya kira itu tidak benar, kita sudah memberikan aba-aba agar tidak boleh ada yang mengganggu," katanya. Pada kesempatan itu Menag juga mengatakan bahwa ada kemungkinan terjadi salah persepsi di kalangan wartawan atas pernyataannya. "Coba cek," katanya. Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kemarin, meminta negara agar hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator, bukan dengan imbauan menunda pelaksanaan shalat Ied-nya pada hari Sabtu bagi warga Muhammadiyah yang berlebaran Jumat. "Negara hanya sebagai fasilitator dan motivator," katanya saat diminta komentarnya soal perbedaan pelaksanaan Idul Fitri yang berbeda. Menurut Din, pemerintah terlalu maju sekalipun niatnya baik yaitu mempersatukan. "Tapi Departemen Agama lupa persatuan itu tak harus seragam," kata Din. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007