Wakil Ketua Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kalimantan Selatan (Kalsel) Anang Rosadi Adenansi di Banjarmasin, Ahad menyatakan, sistem aplikasi tersebut penting dalam mengawal perhitungan suara dari tempat pemungutan suara (TPS) sampai Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Apalagi sekarang berita-berita hoaks (bohong/ujar ketidakbenaran) yang tampaknya banyak termakan masyarakat bawah," tutur mantan anggota DPRD Kalsel dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang kini hijrah ke Partai Golkar itu.
"Oleh karenanya perlu pengawalan hasil pemungutan suara tersebut agar atentikfikasi bisa dipertanggungjawabkan," lanjut putra almarhum H Anang Adenansi tokoh politik nasional dari Partai Golkar asal Banjar Kalsel.
Pasalnya, menurut alumnus Institut Teknologi Jayabaya Surabaya, Jawa Timur itu, perolehan suara tersebut cukup rawan dari TPS hingga KPU, sehingga perlu pengawalan agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan.
"Sebab dunia politik, tidak tertutup kemungkinan ada kecurangan dari pihak-pihak tertentu atau yang tidak bertanggung jawab," demikian Anang Rosadi Adenansi.
Sementara fungsionaris DPD Partai Golkar Kalsel Amranuddin mengatakan, dengan sistem aplikasi tersebut akan lebih memudahkan mengontrol saksi di TPS, apakah yang bersangkutan melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
"Oleh sebab itu, dengan sistem aplikasi tersebut kita berharap akurasi perhitungan suara dari TPS hingga KPU dan penetapan hasilnya betul-betul akurat serta dapat dipertanggungjawabkan," lanjutnya.
Bimbingan teknis sistem aplikasi tersebut berlangsung sejak Sabtu sore hingga malam Ahad dengan narasumber Wendy Nugraha dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, dan peserta para kader/saksi yang akan bertugas saat pemungutan suara pada Pemilu 2019.
(KR-SKR/I022)
Pewarta: Sukarli
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019