Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Januari 2019 mencapai 4.052 orang atau turun 15,60 persen dibanding Desember 2019 yang tercatat sebanyak 4.801 orang.

"Memasuki awal tahun kunjungan wisatawan asing ke Sumbar jauh meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 3.246 orang," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Sumbar, Sabtu.

Kunjungan wisatawan asing pada Januari 2019 memberikan kontribusi sebesar 0,35 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.158.162 orang.

Sukardi menyampaikan pada Januari 2019 kunjungan masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia sebanyak 3.592 orang, Australia 88 orang, dan Singapura 32 orang.

Selanjutnya, Thailand 33 orang, Prancis 31 orang, Amerika Serikat 28 orang, Jerman 25 orang, Jepang 24 orang, China 23 orang, Inggris 22 orang dan negara lainnya 150 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan, maka akan di data di bandara kedatangan.

Pengunjung berada pelataran Gedung Kebudayaan Sumatera Barat, di Padang, Minggu (6/1/2019). Data Dinas Pariwisata Sumbar, pada 2018 capaian kunjungan wisatawan ke provinsi itu sebanyak 8,1 juta orang, meliputi 8.073.070 wisatawan nusantara dan 57.638 wisatawan mancanegara yang didominasi dari Malaysia, jumlah tersebut sedikit melampaui target yaitu 8 juta orang. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nz.

Sejalan dengan itu Dinas Pariwisata Sumatera Barat membidik wisatawan asal Malaysia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019, karena pasar tersebut tidak terpengaruh tingginya harga tiket pesawat.

"Wisatawan Malaysia tidak terpengaruh mahalnya tiket penerbangan domestik. Paling logis kita menggaet pasar ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Menurut dia, menggaet wisatawan itu dengan cara membuat paket wisata menarik dan murah yang bisa menarik minat mereka untuk datang.

Pembuatan paket wisata itu melibatkan seluruh komponen pariwisata Sumbar seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar dan PHRI.

"Kami juga sedang coba dekati maskapai penerbangan Air Asia untuk kembali membuka penerbangan langsung Padang-Singapura yang sebenarnya juga punya pangsa pasar bagus," katanya.
Baca juga: Pariwisata harapan pertumbuhan ekonomi Sumbar
Baca juga: Pariwisata Sumbar, antara wista halal dan MICE

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019