Depok (ANTARA News) - Ribuan jamaah shalat Idulfitri 1428 Hijriyah, sejak Sabtu pagi memadati Masjid Dian Al-Mahri atau yang lebih dikenal dengan Masjid Kubah Emas, di Jalan Meruyung, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat. Walau hujan sempat mengguyur pada subuh hari, sekitar pukul 05.00 WIB, namun setelah hujan berhenti pukul 06.00 WIB, umat Islam setempat tampak mulai berduyun-duyun memadati Masjid Kubah Emas, demikian dilaporkan wartawan ANTARA News. Keluarga besar Dian Al-Mahri --yang membangun masjid itu--juga melaksanakan shalat di masjid tersebut. Dian Al-Mahri tampak mengenakan pakaian serba putih dengan kacamata hitamnya. Sedangkan keluarga perempuan mengenakan pakaian berwarna merah muda, dan keluarga pria mengenakan pakaian jas berwarna abu-abu. Shalat IdulFitri di masjid tersebut dimulai tepat pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 08.00 WIB. Imam besar Masjid Dian Al-Mahri, Ustad H Amiruddin Said, bertindak sebagai Imam pada shalat Idulfitri 1428 Hijriah dan Khatib Ustad H Achmad Al-Habsyi. Dalam khotbahnya Al-Habsyi menyoroti kehidupan kaum Muslim selama bulan ramadhan, yang telah salah paham karena pola hidup yang berlebihan. "Dengan semakin dekatnya Idulfitri, yang makin ramai adalah pasar-pasar bukan masjid," katanya menegaskan. Padahal dalam ajaran Islam tidak mengajarkan hidup boros, dan menekankan pada hidup sederhana, karena pemborosan sangat dekat dengan setan. Untuk itu ia, mengharapkan kepada umat Islam untuk memaknai kembali hakekat dan makna dari bulan ramadhan. "Jadikan bulan ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan melatih diri untuk menghadapi kehidupan selanjutnya," katanya. Selain itu, Al-Habsyi juga menyoroti pola hidup kaum muda yang lebih banyak bersenang-senang ketika menunggu berbuka puasa dan setelah berpuasa, di mana kaum muda lebih banyak berkumpul secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan yangbukan muhrimnya. "Alangkah indahnya jika kegiatan muda-mudi lebih banyak di masjid ataupun melakukan perbuatan membantu kepada kaum dhuafa," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007