Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan oleh dolar AS yang menguat dan reli di pasar ekuitas.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun tajam 16,90 dolar AS atau 1,28 persen, menjadi menetap di 1.299,20 dolar AS per ounce, untuk pertama kalinya dalam lima minggu ditutup di bawah 1.300 dolar AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,39 persen menjadi 96,5310 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Saham-saham AS juga berakhir lebih tinggi pada Jumat (1/3). Dow naik 0,43 persen menjadi 26.026,32 poin, dan S&P 500 naik 0,69 persen menjadi 2.803,69 poin, sementara Nasdaq naik 0,83 persen menjadi 7.595,35 poin.

Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven, seperti emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 37,8 sen AS atau 2,42 persen, menjadi ditutup pada 15,256 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 11,50 dolar AS atau 1,31 persen, menjadi menetap di 863,70 dolar AS per ounce.

Baca juga: Menkeu: Masyarakat sekarang "kepo" terhadap tugas Kemenkeu

Baca juga: Bursa Spanyol melemah, Indeks IBEX 35 berakhir turun 0,11 persen

Baca juga: Bursa Prancis menguat, namun saham Carrefour mengalami kerugian terbesar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019