Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menekankan bahwa pemerintah melakukan intervensi program perbaikan gizi untuk menangani masalah malnutrisi di Indonesia.
“Hari Gizi Nasional menjadi agenda penting bagi pemerintah dalam rangka sosialisasi program Perbaikan Gizi Nasional,” kata Puan dalam kunjungannya pada Peringatan Hari Gizi Nasional di Klaten, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Tujuan program ini, lanjut Puan, adalah peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat akan pentingnya gizi.
“Sasaran pertama pemerintah dalam perbaikan gizi secara berkesinambungan adalah 1000 hari pertama kehidupan,” kata dia.
Puan menerangkan 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode sensitif yang menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang.
Akibat kegagalan asupan gizi yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak bisa dikoreksi, seperti stunting, kecerdasan tidak optimal, dan lain sebagainya.
“Oleh karena itu, melalui berbagai program intervensi, pemerintah memastikan agar pada periode tersebut, calon ibu, ibu hamil, dan bayi mendapatkan seluruh kebutuhan gizi untuk bertumbuh secara sempurna,” kata Menko Puan.
Menurut Puan, masalah gizi pada hakikatnya adalah masalah kesehatan masyarakat dan penyebabnya juga multifaktor, sehingga pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor terkait termasuk pihak swasta.
“Kami menyambut baik upaya yang dilakukan PT Tempo Scan Pacific, dengan Program CSR bertemakan ‘Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat’ sebagai wujud peran serta swasta dalam upaya peningkatan gizi masyarakat-masyarakat,” kata dia.
Namun yang paling penting adalah memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai makanan bergizi dan pentingnya makanan gizi. Masyarakat harus tahu bahwa makanan bergizi tidak harus mahal, tambahnya.
“Peringatan HGN ini menjadi momentum untuk membangun keluarga dan masyarakat sadar gizi, yang sehat, cerdas, dan produktif. Gizi yang baik menjadi landasan bagi setiap individu untuk mencapai potensi maksimal yang dimilikinya, sehingga hidup sejahtera dan maju,” ungkap Menko PMK.
Dalam acara tersebut, Menko PMK, berkesempatan bersilaturahmi dengan masyarakat Klaten penerima manfaat bantuan sosial dengan memberikan KIP, KIS, PKH, BPNT, PMT Bumil dan Balita, dan bantuan kesehatan lainnya secara simbolis.
Menko PMK juga berdialog dengan masyarakat terkait manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya program bantuan pemerintah tersebut.
“Manfaat apa yang telah diberikan pemerintah semaksimal mungkin. Gunakan dana PKH untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pesan Puan.
Baca juga: Puan ingatkan kader GenRe tularkan perilaku sehat
Baca juga: Menko PMK: Izin Edar BPOM Jaminan Kualitas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019