Jakarta (ANTARA) - Pacific Caesar mewaspadai kebangkitan Pelita Jaya (PJ) di laga "playoff" kedua Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertamax 2018-2019, setelah tim asal Surabaya itu memenangi pertandingan playoff pertama dengan skor 68-67 di Hi Test Arena, Batam, Jumat.

"PJ pasti sudah mempelajari pertandingan pertama tadi. Jadi kami harus melakukan yang lebih baik dan fokus," ujar pelatih Pacific Caesar Kencana Wukir, dikutip dari keterangan resmi IBL di Jakarta, Jumat.

Menurut Kiki, sapaan Kencana Wukir, timnya juga harus menyiasati waktu pemulihan para pemainnya.

Sebab, saat ini Pacific praktis hanya memiliki 10 pemain setelah manajemen klub menjatuhkan sanksi larangan bertanding selama tiga tahun kepada dua nama lokal Indra Muhammad dan Yerikho Tuasela karena dianggap melanggar aturan klub.

"Kami sebenarnya tak mau membahas soal Indra dan Yerikho. Namun yang penting anak-anak sudah membuktikan bisa menang," tutur Kiki.

Pertandingan kedua playoff sendiri berlangsung pada Sabtu (2/3), juga di Hi Test Arena. Fase ini digelar dengan format "best of three".

Pacific Caesar Surabaya tampil bagus di pertandingan pertama playoff dengan menaklukkan Pelita Jaya (PJ) yang merupakan "runner up" IBL 2017-2018.

Mereka menentukan kemenangan di 40 detik terakhir pertandingan melalui lemparan bebas center Qa'rraan Aleem Calhoun. Skor yang tadinya 67-67 berubah menjadi 68-67 untuk kemenangan Pacific.

Calhoun pun menjadi penyumbang poin tertinggi untuk Pacific di laga tersebut dengan membuat 22 poin dan 11 rebound.

Sementara di kubu PJ, Nate Barfield menyumbangkan 22 poin, 16 rebound dan tiga assist, yang tertinggi di skuat asuhan pelatih Fictor Roring.

Fictor Roring maklum dengan kekalahan timnya. Dia menyadari laga playoff tidak akan pernah berjalan mudah.

"Inilah play off. Peluang kini kembali 50:50. Pacific memang luar biasa. Kami akan balas di pertandingan kedua. Kami harus lebih agresif menjaga dua pemain asing Pacific Calhoun dan Jjuan Hadnot," tutur Ito, sapaan Fictor. ***3***

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019