Sydney (ANTARA News) - Sejumlah benda budaya dari sejumlah daerah di Indonesia dipamerkan di Museum Powerhouse di Sydney, Australia.
Benda yang menampilkan kekhasan Indonesia tersebut antara lain keris, ikat pinggang, kendi pada saat Kerajaan Majapahit, selempang dari Jawa, lamba dari Sumba, baju adat Borneo dan bahan tekstil.
"Saya bangga sebagai warga Indonesia, kerajinan tangan dan budaya bangsa saya dipamerkan di museum Australia ini," kata Anwar Sadat, pria yang berasal dari Jakarta kepada Antara saat berkunjung ke Sydney, Australia, Kamis.
Pria yang memakai jaket hijau lumut itu mengaku bangga karena warisan budaya Indonesia dipamerkan di salah satu museum di Australia.
"Banyak ya karya-karya Indonesia yang sudah saya lihat di museum ini salah satunya ada kris, ada kain dari Borneo, ada kerjainan tangan," tutur lelaki itu.
Di Museum Powerhouse itu, benda budaya Indonesia dipamerkan bersama benda-benda budaya dari negara-negara lain yang ada di Asia pada lantai yang khusus memajang benda warisan budaya Asia, yang disebut sebagai Reflections of Asia (Cerminan Asia).
Di tempat itu, benda-benda budaya dari negara lain seperti Laos, Thailand, Filipina dan Vietnam juga dipajang bersamaan dengan benda budaya Indonesia.
"Sebenarnya ke sini senang banget ya bisa mempelajari berbagai macam budaya, tadi enggak cuma dari Indonesia, saya lihat juga ada budaya-budaya dari negara lain seperti dari Cina, ada kerajinan keramik gitu, ada tekstil kain-kain dari Cina dan banyak juga artefak dari Cina," ujar Sadat.
Museum The Powerhouse buka setiap hari pukul 10.00 pagi - 05.00 sore waktu setempat, yang merupakan Museum of Applied Arts and Sciences di Sydney.
Reflections of Asia memamerkan koleksi benda budaya Asia yang dikembangkan selama 140 tahun terakhir.
Para pengunjung dapat mengeksplorasi koleksi melalui pengelompokan material, yakni pekerjaan kayu dan pernis, keramik, logam, pakaian dan tekstil, harta karun kecil dan seni kontemporer dan mode.
Baca juga: Menag harapkan pameran foto Muslim Rusia jadi sarana pembelajaran
Baca juga: Indonesia akan bangun museum apung
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019